Pelajaran 2

Bagaimana Teknologi Blockchain Memungkinkan Desentralisasi

Di sini kita akan melihat lebih dalam tentang bagaimana blockchain memungkinkan desentralisasi. Anda akan melihat bagaimana node, konsensus, dan smart contract menjaga sistem tetap adil tanpa bergantung pada satu otoritas.

Desentralisasi dalam mata uang kripto dimungkinkan oleh teknologi yang mendasarinya: blockchain. Blockchain pada dasarnya adalah sebuah buku besar digital terdistribusi (distributed digital ledger) yang dibagikan ke seluruh jaringan komputer. Alih-alih satu database pusat yang dikelola oleh satu otoritas, banyak peserta masing-masing menyimpan salinan buku besar (ledger) dan memperbaruinya bersama-sama berdasarkan konsensus.

Sebagai contoh, setiap node penuh Bitcoin menyimpan seluruh riwayat semua transaksi Bitcoin (yang berjumlah sekitar 500 GB data pada tahun 2025) dan memeriksa ulang transaksi baru berdasarkan riwayat ini. Karena setiap catatan transaksi disimpan secara redundan oleh ribuan node, sistem ini tidak bergantung pada satu server atau pusat data. Jika satu node offline, jaringan akan tetap berjalan. Untuk menambahkan data baru (sekumpulan transaksi terbaru, yang dikenal sebagai blok) ke dalam blockchain, para partisipan menggunakan mekanisme konsensus (seperti algoritma Proof of Work Bitcoin, atau Proof of Stake di jaringan lain seperti Ethereum) untuk menyepakati blok mana yang valid dan harus ditambahkan berikutnya. Proses ini memastikan bahwa tidak ada satu pun peserta yang dapat memalsukan atau mengubah transaksi sesuka hati – jika ada pihak jahat yang mencoba menipu (misalnya, dengan membuat transaksi palsu atau mengubah riwayat), maka node-node yang lain yang jujur akan langsung menolak data yang tidak valid tersebut. Dengan cara ini, aturan sistem ditegakkan secara kolektif oleh jaringan, bukan dengan mempercayai gatekeeper pusat.

Teknologi Blockchain menciptakan sebuah sistem yang“tanpa kepercayaan” – bukan berarti tidak ada kepercayaan, tetapi Anda tidak perlu mempercayai perantara atau otoritas mana pun. Anda hanya perlu mempercayai kode sistem dan aturan konsensus, yang diketahui secara transparan dan ditegakkan oleh semua orang. Inilah bagaimana jaringan mata uang kripto dapat berfungsi tanpa bank atau pemerintah yang bertanggung jawab: pengguna di mana pun di seluruh dunia dapat bertransaksi secara langsung satu sama lain, dan aturan yang ada di dalam jaringan (yang dijalankan oleh semua node) memastikan bahwa transaksi yang dilakukan adalah valid dan aman. Hasilnya adalah sebuah sistem uang peer-to-peer (dan aset digital lainnya) yang tahan terhadap sensor dan sangat tangguh. Tidak ada “tombol nonaktif” pusat. Selama masih ada beberapa node di dunia masih berjalan, blockchain tetap hidup dan transaksi dapat diproses.

Banyak mata uang kripto yang mengembangkan model desentralisasi Bitcoin dengan berbagai cara. Ethereum, misalnya, adalah sebuah platform blockchain sumber terbuka yang terdesentralisasi yang mendukung smart contract dan aplikasi terdesentralisasi (dApp). Ethereum menunjukkan bahwa desentralisasi tidak hanya untuk uang digital – tetapi juga dapat berfungsi sebagai platform komputasi global yang terdesentralisasi.

Di Ethereum, program yang disebut smart contract berjalan di ribuan komputer secara global, bukan di satu server perusahaan. Ini berarti aplikasi peminjaman atau game yang dibangun sebagai smart contract di Ethereum tidak dikontrol oleh satu entitas tunggal; setelah kode (aturan) diterapkan ke blockchain, kode tersebut berjalan secara mandiri dan dapat digunakan oleh siapa saja. Ether (ETH) adalah mata uang kripto asli yang menggerakkan jaringan ini, dan seperti Bitcoin, Ethereum dikelola oleh komunitas node dan validator (sebelumnya penambang), bukan oleh administrator pusat. Pada tahun 2022, Ethereum bahkan memperkuat infrastruktur terdesentralisasinya dengan bertransisi dari sistem penambangan Proof of Work ke sistem validasi Proof of Stake – sebuah peningkatan yang dikenal dengan nama The Merge“. Peralihan ini (dieksekusi pada 15 September 2022) melengkapi langkah Ethereum ke mekanisme konsensus yang lebih hemat energi, yang selanjutnya mengamankan jaringan melalui satu set validator terdistribusi yang stake ETH, bukan sekelompok kecil penambang. Intinya adalah bahwa blockchain menggabungkan kriptografi, algoritma konsensus, dan jaringan terdistribusi untuk mencapai desentralisasi. Mereka menghilangkan kebutuhan untuk mempercayai satu aktor tunggal dengan membuat seluruh jaringan bertanggung jawab secara kolektif untuk memverifikasi dan mencatat apa yang terjadi.

Pernyataan Formal
* Investasi Kripto melibatkan risiko besar. Lanjutkan dengan hati-hati. Kursus ini tidak dimaksudkan sebagai nasihat investasi.
* Kursus ini dibuat oleh penulis yang telah bergabung dengan Gate Learn. Setiap opini yang dibagikan oleh penulis tidak mewakili Gate Learn.