Pada 03/04/2025, Senator JD Vance, dalam sebuah penampilan di Fox News, secara resmi membantah semua rumor yang menyatakan bahwa Elon Musk akan disingkirkan dari pengaruh pemerintahan oleh Presiden Donald Trump. Vance menegaskan bahwa Musk akan terus memegang peran sebagai "teman dan penasihat" dekat baik Presiden maupun Wakil Presiden, bahkan setelah menyelesaikan 130 hari bekerja sebagai pegawai khusus pemerintah (Special Government Employee - SGE). Rumor tentang Musk yang "didorong ke pinggir" pertama kali muncul di Politico, tetapi Vance menyebut laporan-laporan ini sebagai "berita palsu sepenuhnya."
Musk dan perannya di DOGE
Menurut Vance, Musk telah berkomitmen untuk melayani pemerintah selama enam bulan, sesuai dengan rencana pribadi miliarder ini. Dia menekankan bahwa Musk "belum menyelesaikan" pekerjaannya di DOGE (Department of Government Efficiency - Departemen Efisiensi Pemerintah), di mana dia ditugaskan untuk meningkatkan efisiensi operasi pemerintah, memangkas birokrasi yang menghambat rakyat Amerika dan menghabiskan terlalu banyak anggaran. Vance mengatakan: "Elon telah terlibat, kami mengatakan bahwa kami membutuhkan dia untuk membuat pemerintah lebih efisien, mengurangi birokrasi yang menahan rakyat dan menghabiskan terlalu banyak uang."
Sebelumnya, Politico pernah melaporkan bahwa Musk akan "mundur dalam beberapa minggu ke depan" dari perannya sebagai mitra pengelola, pendukung yang antusias, dan "pelaksana" di Washington. Namun, Vance dengan tegas membantah informasi ini, menegaskan bahwa hubungan antara Musk dan Trump tetap kuat. Sebuah laporan dari New York Times juga sependapat dengan pandangan ini, menyatakan bahwa Trump "tidak berniat memutuskan hubungan dengan orang terkaya di dunia, bahkan jika dia meninggalkan pemerintahan."
Musk tidak putus asa setelah kegagalan di Wisconsin
Dalam pemilihan Mahkamah Agung Wisconsin baru-baru ini, di mana Partai Demokrat meraih kemenangan penting, Musk telah menginvestasikan hingga 20 juta USD dalam kampanye pemilihan dan bahkan muncul di acara-acara kampanye dengan topi keju khas negara bagian ini. Miliarder ini juga menarik perhatian saat memberikan cek senilai 1 juta USD kepada pemilih. Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, seorang sumber dekat yang dikutip oleh Washington Post menyatakan bahwa Musk tidak terpengaruh oleh kegagalan ini dan masih ingin "terlibat lebih dalam dalam politik di masa depan."
Ketentuan mengenai karyawan khusus dan peran jangka panjang Musk
Menurut peraturan, seorang pegawai khusus pemerintah seperti Musk hanya diizinkan untuk bekerja maksimal 130 hari setiap tahun, setara dengan lebih dari tiga bulan. Namun, mereka dapat terus melayani selama bertahun-tahun. Dengan hubungan dekat dengan Trump dan Vance, Musk tampaknya tidak memerlukan peran resmi jangka panjang dalam pemerintah untuk mempertahankan pengaruhnya. Trump terus memuji upaya Musk di DOGE, ketika ia menyatakan pada hari Kamis: "Dia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Kami telah menemukan ratusan juta dolar penipuan, penyalahgunaan, dan pemborosan, dan mereka masih... melangkah jauh."
Reaksi yang beragam dari publik dan politisi
Terlepas dari dukungan kuatnya dari Trump, Musk tidak populer di kalangan mayoritas orang Amerika, menurut jajak pendapat baru-baru ini. Jajak pendapat Reuters/Ipsos dari 31 Maret hingga 2 April menemukan bahwa hanya 39% orang Amerika yang memiliki pandangan positif terhadap Musk, sementara 57% memandangnya sebagai sosok yang tidak populer. Demikian pula, survei Marquette University College of Law dari 17 Maret hingga 24 Maret mencatat peringkat persetujuan 41% untuk tindakan Musk di DOGE, dengan hanya 38% responden yang menilai dia secara positif. Survei lain dari Quinnipiac University menemukan bahwa 54% responden percaya DOGE dan Musk merugikan Amerika.
Selain itu, sebuah jajak pendapat dari Fox News menunjukkan bahwa tingkat dukungan untuk Musk hanya mencapai 40%, sementara 58% tidak setuju dengan tindakan-tindakannya. Penolakan ini juga tercermin melalui protes di showroom Tesla di seluruh Amerika Serikat dan seluruh dunia, mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap keputusan-keputusan terbaru Musk.
Di dalam partai Republik, pendapat tentang Musk juga terpecah. Beberapa anggota mulai mengkritik dia sebagai "beban politik", sementara partai Demokrat telah lama menargetkan Musk, terus-menerus menempatkan dia dalam cahaya negatif. Meskipun demikian, Trump tetap teguh membela sekutunya, menunjukkan bahwa hubungan antara kedua orang tersebut tidak mudah goyah.
Kesimpulan
Meskipun menghadapi kritik dari publik dan beberapa politisi, Elon Musk tetap teguh sebagai sosok penting dalam pemerintahan Trump. Dengan peran kepemimpinan DOGE dan hubungan dekat dengan Presiden serta Wakil Presiden, Musk tampaknya akan terus memengaruhi kebijakan AS ke depan, terlepas dari tantangan dan kontroversi seputar dirinya.
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Elon Musk Tetap Menjadi Penasihat Dekat Trump Terlepas Dari Kabar Dibuang Ke Samping
Pada 03/04/2025, Senator JD Vance, dalam sebuah penampilan di Fox News, secara resmi membantah semua rumor yang menyatakan bahwa Elon Musk akan disingkirkan dari pengaruh pemerintahan oleh Presiden Donald Trump. Vance menegaskan bahwa Musk akan terus memegang peran sebagai "teman dan penasihat" dekat baik Presiden maupun Wakil Presiden, bahkan setelah menyelesaikan 130 hari bekerja sebagai pegawai khusus pemerintah (Special Government Employee - SGE). Rumor tentang Musk yang "didorong ke pinggir" pertama kali muncul di Politico, tetapi Vance menyebut laporan-laporan ini sebagai "berita palsu sepenuhnya." Musk dan perannya di DOGE Menurut Vance, Musk telah berkomitmen untuk melayani pemerintah selama enam bulan, sesuai dengan rencana pribadi miliarder ini. Dia menekankan bahwa Musk "belum menyelesaikan" pekerjaannya di DOGE (Department of Government Efficiency - Departemen Efisiensi Pemerintah), di mana dia ditugaskan untuk meningkatkan efisiensi operasi pemerintah, memangkas birokrasi yang menghambat rakyat Amerika dan menghabiskan terlalu banyak anggaran. Vance mengatakan: "Elon telah terlibat, kami mengatakan bahwa kami membutuhkan dia untuk membuat pemerintah lebih efisien, mengurangi birokrasi yang menahan rakyat dan menghabiskan terlalu banyak uang." Sebelumnya, Politico pernah melaporkan bahwa Musk akan "mundur dalam beberapa minggu ke depan" dari perannya sebagai mitra pengelola, pendukung yang antusias, dan "pelaksana" di Washington. Namun, Vance dengan tegas membantah informasi ini, menegaskan bahwa hubungan antara Musk dan Trump tetap kuat. Sebuah laporan dari New York Times juga sependapat dengan pandangan ini, menyatakan bahwa Trump "tidak berniat memutuskan hubungan dengan orang terkaya di dunia, bahkan jika dia meninggalkan pemerintahan." Musk tidak putus asa setelah kegagalan di Wisconsin Dalam pemilihan Mahkamah Agung Wisconsin baru-baru ini, di mana Partai Demokrat meraih kemenangan penting, Musk telah menginvestasikan hingga 20 juta USD dalam kampanye pemilihan dan bahkan muncul di acara-acara kampanye dengan topi keju khas negara bagian ini. Miliarder ini juga menarik perhatian saat memberikan cek senilai 1 juta USD kepada pemilih. Meskipun hasilnya tidak sesuai harapan, seorang sumber dekat yang dikutip oleh Washington Post menyatakan bahwa Musk tidak terpengaruh oleh kegagalan ini dan masih ingin "terlibat lebih dalam dalam politik di masa depan." Ketentuan mengenai karyawan khusus dan peran jangka panjang Musk Menurut peraturan, seorang pegawai khusus pemerintah seperti Musk hanya diizinkan untuk bekerja maksimal 130 hari setiap tahun, setara dengan lebih dari tiga bulan. Namun, mereka dapat terus melayani selama bertahun-tahun. Dengan hubungan dekat dengan Trump dan Vance, Musk tampaknya tidak memerlukan peran resmi jangka panjang dalam pemerintah untuk mempertahankan pengaruhnya. Trump terus memuji upaya Musk di DOGE, ketika ia menyatakan pada hari Kamis: "Dia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Kami telah menemukan ratusan juta dolar penipuan, penyalahgunaan, dan pemborosan, dan mereka masih... melangkah jauh." Reaksi yang beragam dari publik dan politisi Terlepas dari dukungan kuatnya dari Trump, Musk tidak populer di kalangan mayoritas orang Amerika, menurut jajak pendapat baru-baru ini. Jajak pendapat Reuters/Ipsos dari 31 Maret hingga 2 April menemukan bahwa hanya 39% orang Amerika yang memiliki pandangan positif terhadap Musk, sementara 57% memandangnya sebagai sosok yang tidak populer. Demikian pula, survei Marquette University College of Law dari 17 Maret hingga 24 Maret mencatat peringkat persetujuan 41% untuk tindakan Musk di DOGE, dengan hanya 38% responden yang menilai dia secara positif. Survei lain dari Quinnipiac University menemukan bahwa 54% responden percaya DOGE dan Musk merugikan Amerika. Selain itu, sebuah jajak pendapat dari Fox News menunjukkan bahwa tingkat dukungan untuk Musk hanya mencapai 40%, sementara 58% tidak setuju dengan tindakan-tindakannya. Penolakan ini juga tercermin melalui protes di showroom Tesla di seluruh Amerika Serikat dan seluruh dunia, mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap keputusan-keputusan terbaru Musk. Di dalam partai Republik, pendapat tentang Musk juga terpecah. Beberapa anggota mulai mengkritik dia sebagai "beban politik", sementara partai Demokrat telah lama menargetkan Musk, terus-menerus menempatkan dia dalam cahaya negatif. Meskipun demikian, Trump tetap teguh membela sekutunya, menunjukkan bahwa hubungan antara kedua orang tersebut tidak mudah goyah. Kesimpulan Meskipun menghadapi kritik dari publik dan beberapa politisi, Elon Musk tetap teguh sebagai sosok penting dalam pemerintahan Trump. Dengan peran kepemimpinan DOGE dan hubungan dekat dengan Presiden serta Wakil Presiden, Musk tampaknya akan terus memengaruhi kebijakan AS ke depan, terlepas dari tantangan dan kontroversi seputar dirinya.