Unduhan Bitchat sedang booming di Nepal, dengan kebangkitan pemuda yang memicu protes terhadap korupsi dan sensor media sosial, dengan permintaan yang meningkat untuk teknologi yang tahan terhadap sensor.
Aplikasi pesan terdesentralisasi, Bitchat, yang diprakarsai oleh Jack Dorsey mengalami peningkatan besar dalam unduhan di Nepal.
Lonjakan ini terkait dengan demonstrasi pemuda yang terus berlangsung menentang korupsi pemerintah dan larangan media sosial sementara di seluruh negara.
Lonjakan serupa dalam unduhan Bitchat diamati di Indonesia minggu lalu saat negara tersebut menyaksikan kerusuhan yang meluas. Namun, lonjakan di Nepal bahkan lebih kuat.
Aplikasi ini diunduh oleh lebih dari 48.000 pengguna Nepal dalam beberapa hari, dan ini lebih tinggi dibandingkan dengan 12.000 unduhan yang terjadi di Indonesia pada protes harian.
Protes Pemuda dan Pengetatan Media Sosial Memicu Adopsi Bitchat
Pemerintah Nepal memblokir 26 jaringan media sosial utama, seperti Facebook, Instagram, dan YouTube. Ini dilakukan setelah para politisi teratas dituduh melakukan korupsi dan kampanye anti-korupsi yang mengungkapkan cara hidup mewah oleh keluarga elite.
Larangan tersebut memicu gerakan yang dipimpin oleh Generasi Z yang menuntut keterbukaan dan penghapusan sensor. Para demonstran menyerbu gedung parlemen dan Mahkamah Agung di Nepal.
Selama konfrontasi dengan lembaga keamanan, setidaknya 19 individu tewas dan ratusan lainnya terluka. Perdana menteri yang korup mengundurkan diri, dan ada jam malam.
Fitur Bitchat, sebagai perangkat yang independen dari internet dan jaringan seluler, menjadikannya alat penting ketika penindakan seperti yang dipimpin oleh pemerintah terjadi.
Ini beroperasi pada jaringan Bluetooth mesh untuk mengirimkan pesan yang dienkripsi end-to-end di antara perangkat yang berdekatan.
Hasil dari desentralisasi ini adalah bahwa ia kebal terhadap sensor dan pemantauan konvensional.
Bitchat Muncul sebagai ‘Teknologi Kebebasan’ Selama Kerusuhan
Bitchat dikenal sebagai alat komunikasi yang tahan terhadap sensor media sosial di Nepal di tengah pemblokiran media sosial.
Aplikasi ini tidak memerlukan nomor telepon, email, atau pendaftaran. Pengguna hanya perlu terhubung secara lokal, di mana mereka dapat bercakap-cakap bahkan ketika mereka terblokir oleh internet.
Gelombang minat ini menyoroti tren yang lebih besar bahwa warga negara beralih ke teknologi kebebasan untuk menghindari pembatasan pemerintah
Lonjakan yang setara telah terlihat di Indonesia dan Rusia selama periode ketidakstabilan politik. Ini menunjukkan bahwa dunia memerlukan pesan yang aman dan terdesentralisasi yang disajikan oleh aplikasi-aplikasi ini seiring dengan meningkatnya sensor digital.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Bitchat Melonjak di Nepal Selama Protes Pemuda dan Larangan Media Sosial.
Unduhan Bitchat sedang booming di Nepal, dengan kebangkitan pemuda yang memicu protes terhadap korupsi dan sensor media sosial, dengan permintaan yang meningkat untuk teknologi yang tahan terhadap sensor.
Aplikasi pesan terdesentralisasi, Bitchat, yang diprakarsai oleh Jack Dorsey mengalami peningkatan besar dalam unduhan di Nepal.
Lonjakan ini terkait dengan demonstrasi pemuda yang terus berlangsung menentang korupsi pemerintah dan larangan media sosial sementara di seluruh negara.
Lonjakan serupa dalam unduhan Bitchat diamati di Indonesia minggu lalu saat negara tersebut menyaksikan kerusuhan yang meluas. Namun, lonjakan di Nepal bahkan lebih kuat.
Aplikasi ini diunduh oleh lebih dari 48.000 pengguna Nepal dalam beberapa hari, dan ini lebih tinggi dibandingkan dengan 12.000 unduhan yang terjadi di Indonesia pada protes harian.
Protes Pemuda dan Pengetatan Media Sosial Memicu Adopsi Bitchat
Pemerintah Nepal memblokir 26 jaringan media sosial utama, seperti Facebook, Instagram, dan YouTube. Ini dilakukan setelah para politisi teratas dituduh melakukan korupsi dan kampanye anti-korupsi yang mengungkapkan cara hidup mewah oleh keluarga elite.
Larangan tersebut memicu gerakan yang dipimpin oleh Generasi Z yang menuntut keterbukaan dan penghapusan sensor. Para demonstran menyerbu gedung parlemen dan Mahkamah Agung di Nepal.
Selama konfrontasi dengan lembaga keamanan, setidaknya 19 individu tewas dan ratusan lainnya terluka. Perdana menteri yang korup mengundurkan diri, dan ada jam malam.
Fitur Bitchat, sebagai perangkat yang independen dari internet dan jaringan seluler, menjadikannya alat penting ketika penindakan seperti yang dipimpin oleh pemerintah terjadi.
Ini beroperasi pada jaringan Bluetooth mesh untuk mengirimkan pesan yang dienkripsi end-to-end di antara perangkat yang berdekatan.
Hasil dari desentralisasi ini adalah bahwa ia kebal terhadap sensor dan pemantauan konvensional.
Bitchat Muncul sebagai ‘Teknologi Kebebasan’ Selama Kerusuhan
Bitchat dikenal sebagai alat komunikasi yang tahan terhadap sensor media sosial di Nepal di tengah pemblokiran media sosial.
Aplikasi ini tidak memerlukan nomor telepon, email, atau pendaftaran. Pengguna hanya perlu terhubung secara lokal, di mana mereka dapat bercakap-cakap bahkan ketika mereka terblokir oleh internet.
Gelombang minat ini menyoroti tren yang lebih besar bahwa warga negara beralih ke teknologi kebebasan untuk menghindari pembatasan pemerintah
Lonjakan yang setara telah terlihat di Indonesia dan Rusia selama periode ketidakstabilan politik. Ini menunjukkan bahwa dunia memerlukan pesan yang aman dan terdesentralisasi yang disajikan oleh aplikasi-aplikasi ini seiring dengan meningkatnya sensor digital.