Jika kamu sedang melihat grafik BTC atau ETH, lalu tiba-tiba menemukan harga bergerak naik-turun di antara dua garis tren naik yang saling mendekat, itu mungkin adalah rising wedge (irisan naik) yang sedang memberi sinyal. Ini adalah salah satu pola teknikal yang paling mudah disalahartikan—banyak orang mengira ini sinyal bullish, padahal malah terjebak.
Apa Faktanya?
Rising wedge biasanya adalah sinyal pembalikan bearish. Pola ini muncul setelah tren naik yang jelas, di mana harga berulang kali menyentuh puncak dan dasar di antara dua garis tren naik yang saling mendekat, tapi setiap puncak berikutnya makin rendah, dan dasar berikutnya makin tinggi—dengan kata lain, momentum kenaikan melemah.
Ketika harga akhirnya menembus garis support bawah, biasanya diikuti aksi jual besar-besaran. Inilah mengapa trader institusi menganggap rising wedge sebagai jebakan “kelihatannya bakal naik, padahal malah turun”.
Cara Mengenalinya?
Dua garis tren sama-sama miring ke atas, tapi sudut konvergensinya jelas
Volume perdagangan menurun—harga bergerak tapi tidak banyak yang ikut
Jarak antara puncak dan dasar makin sempit
Periode pembentukan biasanya butuh beberapa minggu hingga bulan
Sinyal paling andal adalah: volume melonjak saat breakout + harga menembus garis support. Kalau cuma salah satu, mungkin itu false breakout, jangan buru-buru short.
Strategi Trading
Entry
Agresif: Langsung short begitu harga break support
Konservatif: Tunggu harga retest ke support lama baru entry (risiko lebih kecil tapi bisa ketinggalan)
Stop loss dan take profit
Stop loss: Pasang di atas garis resistance (kalau pola gagal, kerugianmu tidak besar)
Take profit: Ukur dari tinggi wedge. Misal wedge-nya selebar $1000, ukur $1000 ke bawah dari titik breakout
Kunci Manajemen Risiko
Satu posisi hanya risikokan 1-3% dari saldo akun
Risk reward ratio minimal 1:2 (potensi untung harus minimal 2x lipat dari rugi)
Jangan all-in, sebarkan strategi dan koin
Gunakan stop loss—ini bukan opsional, tapi garis hidup
Hindari Kesalahan Ini
Masuk sebelum konfirmasi — Tunggu breakout + volume besar + price action yang jelas
Terlalu fokus ke chart — Abaikan tren market utama dan level support/resistance lain
Hanya andalkan satu pola — Kombinasikan dengan RSI, MACD atau level support/resistance agar valid
Kurang sabar — Pola belum matang sudah entry, atau buru-buru exit setelah entry
Cara Jadi Ahli?
Latihan terus di akun demo sampai benar-benar bisa mengenali polanya dengan konsisten
Catat hasil setiap trading, temukan polanya
Ikuti update pasar, pahami bagaimana pola ini di berbagai timeframe
Bandingkan dengan pola lain: rising wedge vs falling wedge vs symmetric triangle vs ascending channel—semuanya beda
Penutup
Rising wedge memang bukan holy grail, tapi di pasar kripto yang volatil, ini adalah sistem peringatan dini yang sangat berguna. Kuncinya adalah pahami logikanya—harga berulang kali tes resistance/support tapi momentum makin lemah, akhirnya pasti breakout ke satu arah. Jika bisa identifikasi lebih awal, ditambah manajemen risiko ketat, pola ini bisa bantu kamu exit sebelum dump besar.
Ingat: tidak ada pola sempurna, hanya setup dengan probabilitas lebih tinggi. Sebelum setiap entry, tanya diri sendiri: Polanya sudah benar-benar matang? Stop loss sudah tepat? Worth it untuk ambil risiko di trade ini?
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pola Rising Wedge: Rahasia Trading yang Perlu Kamu Ketahui
Jika kamu sedang melihat grafik BTC atau ETH, lalu tiba-tiba menemukan harga bergerak naik-turun di antara dua garis tren naik yang saling mendekat, itu mungkin adalah rising wedge (irisan naik) yang sedang memberi sinyal. Ini adalah salah satu pola teknikal yang paling mudah disalahartikan—banyak orang mengira ini sinyal bullish, padahal malah terjebak.
Apa Faktanya?
Rising wedge biasanya adalah sinyal pembalikan bearish. Pola ini muncul setelah tren naik yang jelas, di mana harga berulang kali menyentuh puncak dan dasar di antara dua garis tren naik yang saling mendekat, tapi setiap puncak berikutnya makin rendah, dan dasar berikutnya makin tinggi—dengan kata lain, momentum kenaikan melemah.
Ketika harga akhirnya menembus garis support bawah, biasanya diikuti aksi jual besar-besaran. Inilah mengapa trader institusi menganggap rising wedge sebagai jebakan “kelihatannya bakal naik, padahal malah turun”.
Cara Mengenalinya?
Sinyal paling andal adalah: volume melonjak saat breakout + harga menembus garis support. Kalau cuma salah satu, mungkin itu false breakout, jangan buru-buru short.
Strategi Trading
Entry
Stop loss dan take profit
Kunci Manajemen Risiko
Hindari Kesalahan Ini
Cara Jadi Ahli?
Penutup
Rising wedge memang bukan holy grail, tapi di pasar kripto yang volatil, ini adalah sistem peringatan dini yang sangat berguna. Kuncinya adalah pahami logikanya—harga berulang kali tes resistance/support tapi momentum makin lemah, akhirnya pasti breakout ke satu arah. Jika bisa identifikasi lebih awal, ditambah manajemen risiko ketat, pola ini bisa bantu kamu exit sebelum dump besar.
Ingat: tidak ada pola sempurna, hanya setup dengan probabilitas lebih tinggi. Sebelum setiap entry, tanya diri sendiri: Polanya sudah benar-benar matang? Stop loss sudah tepat? Worth it untuk ambil risiko di trade ini?