Dalam beberapa tahun terakhir, perubahan suku bunga semakin diperhatikan oleh pelaku pasar keuangan global. Kebijakan moneter Federal Reserve, sebagai salah satu bank sentral utama dunia, secara langsung memengaruhi likuiditas USD, imbal hasil obligasi, dan valuasi aset berisiko. Data ekonomi terbaru dari Amerika Serikat menunjukkan perlambatan pertumbuhan dan meredanya tekanan inflasi, sehingga memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Desember. Investor secara luas memperkirakan pemangkasan suku bunga akan meningkatkan likuiditas di pasar modal, mendorong pemulihan harga aset berisiko.
Investor secara intensif memantau kemungkinan pemangkasan suku bunga, sebab suku bunga yang lebih rendah berarti biaya pinjaman yang lebih murah dan likuiditas pasar yang meningkat. Dengan modal yang lebih besar tersedia, investor semakin berani mengalokasikan dana ke aset berisiko seperti Bitcoin dan saham teknologi. Ketika ekspektasi pemangkasan suku bunga meningkat, kepercayaan pasar pun menguat, mendorong sentimen positif terhadap aset berisiko.
Pasar saham Amerika Serikat belakangan ini menguat, didorong oleh kenaikan tajam saham teknologi. Kondisi ini mengangkat sentimen pasar secara keseluruhan. Kombinasi peningkatan likuiditas dan bertambahnya minat risiko mendorong arus modal baru ke aset dengan volatilitas tinggi, termasuk Bitcoin. Arus modal tersebut memberikan momentum tambahan bagi awal pemulihan harga Bitcoin.

Grafik: https://www.gate.com/trade/BTC_USDT
Harga Bitcoin baru-baru ini turun ke sekitar 82.000 pada akhir November. Seiring meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga dan penguatan saham AS, Bitcoin dengan cepat pulih dan kini bergerak pada kisaran 85.000–88.000. Pemulihan ini dapat menjadi awal pemulihan setelah periode penurunan.
Mengapa Bitcoin sangat responsif terhadap pemangkasan suku bunga dan pemulihan pasar saham? Ada tiga faktor utama yang memicu sensitivitas tersebut. Pertama, peningkatan likuiditas membuat arus modal ke aset berisiko semakin besar. Kedua, meningkatnya minat risiko karena kenaikan saham memperkuat kepercayaan investor. Ketiga, penurunan permintaan aset lindung nilai; dalam kondisi suku bunga rendah, uang tunai dan obligasi menjadi kurang menarik.
Ketidakpastian masih menyelimuti cara pasar menilai pemangkasan suku bunga. Jika rencana pemangkasan suku bunga terhambat, Bitcoin dan aset kripto lain dapat mengalami tekanan dalam waktu singkat. Bitcoin juga menghadapi level resistance serta volatilitas sementara. Meskipun ekspektasi pemangkasan suku bunga dan pemulihan pasar saham mendorong momentum kenaikan Bitcoin, investor disarankan untuk tetap berhati-hati, memantau ukuran posisi, dan menerapkan strategi diversifikasi risiko.





