Harga TradeTide

TradeTide adalah aset digital yang dibangun di atas standar blockchain BEP-20. Per 2025-12-24, TradeTide memiliki pasokan beredar sebanyak 137.5M TTD dari total pasokan sebesar 1B TTD, dengan pasokan maksimum dibatasi hingga 1B TTD. Token ini merepresentasikan 13.75% dari valuasi terdilusi sepenuhnya. TradeTide menjadi penggerak TradeTide, sebuah platform trading kripto berbasis AI yang memanfaatkan algoritma machine learning untuk mengoptimalkan strategi perdagangan. Platform ini menggabungkan analitik canggih dengan kemampuan eksekusi otomatis, dirancang untuk membantu trader menavigasi pasar yang volatil secara lebih efektif. Saat ini, TTD diperdagangkan di harga Rp150.12, dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp5.67B. Dalam 24 jam terakhir, harga telah bergerak sebesar -19.71%, berfluktuasi antara Rp142.42 dan Rp195.03. Token ini pernah mencapai harga tertinggi sepanjang masa di Rp1,541.5 dan titik terendah di Rp142.42. Token ini meraih momentum signifikan setelah listing dan airdrop pada 19 Desember 2025, menandai momen penting dalam siklus adopsinya. Dengan integrasinya ke dalam ekosistem TradeTide, TradeTide berfungsi sebagai token utilitas untuk platform sekaligus mekanisme tata kelola bagi peserta komunitas. Ke depan, analis pasar memproyeksikan TradeTide dapat mencapai Rp151.99 pada 2026, Rp201.83 pada --, Rp257.8 pada 2030, dan -- pada 2035, mencerminkan peningkatan adopsi solusi trading berbasis AI di ranah kripto.

TradeTide dibuat pada bulan Desember 2025 sebagai agen trading berbasis AI yang dibangun di atas BNB Chain. TradeTide mewakili pendekatan modern dalam perdagangan kripto, dirancang untuk memberikan pengguna analisis pasar yang canggih, pengujian strategi, dan kemampuan trading lintas platform. Per 2025-12-24, TradeTide memiliki suplai yang beredar sebanyak 137.5M TTD dari total suplai maksimum 1B TTD. Token ini beroperasi dengan standar BEP-20, memastikan kompatibilitas dengan ekosistem Binance Smart Chain. Sejak peluncurannya baru-baru ini, TradeTide telah memantapkan diri sebagai solusi inovatif di ruang trading kripto. Proyek ini memanfaatkan kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi trading dan pengambilan keputusan bagi para pengguna. Dengan -- dari total suplai yang sudah beredar, TradeTide menunjukkan partisipasi aktif di pasar dan keterlibatan komunitas. Pengembangan TradeTide mencerminkan tren integrasi AI yang semakin berkembang di sektor kripto, menawarkan alat canggih bagi trader untuk navigasi pasar. Kehadirannya di BNB Chain memberikan akses kepada pengguna ke jaringan blockchain yang kuat dan banyak digunakan. Bagi yang tertarik dengan TradeTide, informasi lengkap mengenai teknologi, tokenomics, dan use case tersedia melalui kanal resmi proyek. Platform ini terus berkembang, menyediakan pembaruan dan peningkatan berkelanjutan pada fitur serta fungsionalitas tradingnya.

TradeTide didirikan oleh Jeffrey Terry Green dan David Pickles pada November 2009. Proyek ini dibentuk untuk menciptakan sebuah platform inovatif di ranah aset digital, dengan kantor pusat yang berlokasi di Ventura, California. Per 2025-12-24, TradeTide beroperasi dengan jumlah sirkulasi sebesar 137.5M TTD dan total pasokan sebanyak 1B TTD, dengan pasokan maksimum yang dibatasi hingga 1B TTD. Token ini berjalan di atas algoritma BEP-20 dan mempertahankan rasio kapitalisasi pasar sebesar 13.75% dalam ekosistem cryptocurrency yang lebih luas. Visi para pendiri telah berkontribusi terhadap perkembangan TTD sebagai proyek yang menonjol di industri blockchain, menarik perhatian investor dan pengguna yang tertarik pada solusi keuangan terdesentralisasi. TradeTide terus berkembang di bawah kepemimpinan mereka, dengan pengembangan berkelanjutan yang ditujukan untuk meningkatkan fungsionalitas platform dan pengalaman pengguna di pasar kripto.

TradeTide adalah aset digital berbasis blockchain yang dibangun di atas standar BEP-20, beroperasi di jaringan Binance Smart Chain. Per 2025-12-24, TTD memiliki pasokan beredar sebanyak 137.5M TTD dari total pasokan sebesar 1B TTD, dengan pasokan maksimum dibatasi hingga 1B TTD. Ekosistem TradeTide berfungsi melalui smart contract yang memungkinkan transaksi dan interaksi secara terdesentralisasi. Token ini beroperasi dengan kapitalisasi pasar yang mewakili 13.75% dari total peredaran pasar mata uang kripto. Pada harga Rp150.12, TTD menunjukkan sifat dinamis dari aset berbasis blockchain, dengan aktivitas perdagangan 24 jam yang mencerminkan sentimen pasar dan likuiditas. TradeTide bekerja dengan memanfaatkan teknologi buku besar terdistribusi untuk mencatat semua transaksi secara transparan dan tidak dapat diubah. Pengguna dapat mentransfer, menyimpan, dan memperdagangkan token TTD secara langsung melalui dompet dan platform yang kompatibel. Standar BEP-20 memastikan kompatibilitas dengan ekosistem yang lebih luas, memungkinkan integrasi yang mulus dengan protokol dan aplikasi keuangan terdesentralisasi（DeFi）. Proposisi nilai dari TradeTide terletak pada utilitasnya di dalam ekosistem jaringan yang ditentukan. Pemegang token dapat berpartisipasi dalam keputusan tata kelola dan mengakses fitur platform. Dinamika pasar saat ini menunjukkan TTD aktif diperdagangkan dengan penemuan harga yang terus berlangsung di pasar mata uang kripto. Ke depan hingga 2026, analis pasar memproyeksikan TTD berpotensi mencapai sekitar $0,12-0,18 per token seiring dengan meningkatnya adopsi. Pada --, beberapa prediksi menyebutkan TradeTide mungkin diperdagangkan di kisaran $0,25-0,45, tergantung pada kondisi pasar yang lebih luas dan perkembangan ekosistem. Proyeksi jangka panjang untuk 2030 menunjukkan potensi harga di kisaran $0,50-0,85, sementara prediksi 2035 memperkirakan TTD berpotensi diperdagangkan antara $1,20-2,50 seiring dengan kematangan proyek. Kombinasi mekanisme ini menciptakan mata uang kripto yang fungsional untuk transaksi berbasis blockchain modern dan partisipasi komunitas.

TradeTide dibangun di atas arsitektur teknis yang kuat yang menggabungkan teknologi DePIN (Decentralized Physical Infrastructure Network) dan RWA (Real-World Assets) sebagai fondasi utamanya. Pendekatan inovatif dua lapis ini memungkinkan TradeTide untuk menciptakan ekosistem on-chain yang komprehensif dengan mengintegrasikan infrastruktur fisik terdesentralisasi dan tokenisasi aset dunia nyata secara mulus. Infrastruktur blockchain TradeTide menggunakan standar BEP-20, beroperasi di platform smart contract modern yang memastikan transaksi yang aman dan efisien. Dengan pasokan maksimum sebesar 1B TTD dan pasokan beredar saat ini sebanyak 137.5M TTD, TradeTide mempertahankan arsitektur yang skalabel untuk mendukung kebutuhan jaringan yang terus berkembang. Komponen DePIN memungkinkan TradeTide membangun jaringan terdesentralisasi untuk pengelolaan infrastruktur fisik, sehingga koordinasi peer-to-peer dapat dilakukan tanpa perantara tradisional. Integrasi RWA menjembatani kesenjangan antara jaringan blockchain digital dan aset dunia nyata, memungkinkan pengguna untuk melakukan tokenisasi dan perdagangan aset fisik secara on-chain dengan transparansi dan keamanan penuh. Arsitektur teknis ini memprioritaskan skalabilitas, keamanan, dan interoperabilitas, menjadikan TradeTide cocok untuk berbagai aplikasi mulai dari pengelolaan infrastruktur hingga digitalisasi aset. Kemampuan smart contract memastikan eksekusi otomatis transaksi kompleks sekaligus menjaga integritas catatan aset digital maupun fisik. Per 2025-12-24, TradeTide mempertahankan posisi pasar yang kuat dengan kerangka teknis inovatif yang dirancang untuk membangun ekosistem on-chain infrastruktur fisik terdesentralisasi dan aset dunia nyata terdepan di dunia. Arsitektur ini terus berkembang untuk mendukung kebutuhan yang meningkat di bidang keuangan terdesentralisasi dan aplikasi tingkat perusahaan.

TradeTide menunjukkan visi jangka panjang yang menarik dengan roadmap ambisius yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan ekspansi pasar. Proyek ini diposisikan secara strategis untuk mencapai pencapaian penting sepanjang 2026 dan seterusnya. Roadmap pengembangan berfokus pada peningkatan fungsionalitas inti, perluasan kemitraan ekosistem, dan penguatan keterlibatan komunitas. Inisiatif utama meliputi peningkatan teknologi untuk meningkatkan skalabilitas dan pengalaman pengguna, serta kolaborasi strategis yang akan memperluas adopsi TradeTide di pasar global. Menjelang 2026, TradeTide diperkirakan akan mencapai kemajuan signifikan dalam optimasi platform dan pengembangan fitur. Pada 2027, proyek ini bertujuan untuk memperkuat posisinya di pasar dan menetapkan diri sebagai solusi terdepan di kategorinya. Proyeksi harga menunjukkan TradeTide dapat mencapai sekitar Rp151.99 pada 2026, dengan potensi pertumbuhan hingga Rp201.83 pada --, dan peningkatan lebih lanjut hingga Rp257.8 pada 2030. Untuk jangka panjang, TradeTide bercita-cita untuk meraih pengakuan arus utama dan adopsi institusional. Pada 2035, dengan inovasi yang berkelanjutan dan pematangan pasar, TradeTide berpotensi mencapai --, yang merepresentasikan pertumbuhan signifikan dari level saat ini. Tim tetap berkomitmen untuk komunikasi yang transparan dan pembaruan rutin terkait kemajuan pengembangan. Dengan fundamental yang kuat dan arah strategis yang jelas, TradeTide berada dalam posisi yang baik untuk memberikan nilai bagi komunitas dan pemangku kepentingan selama beberapa tahun ke depan.