Odaily星球日报讯 尼泊尔金融情报机构(FIU)发现,尽管官方禁止交易aset digital,但Mata Uang Kripto仍被广泛用于策划网络欺诈。
FIU adalah departemen khusus di bawah Bank Sentral Nepal yang bertanggung jawab untuk memantau dan melawan penipuan keuangan, termasuk Pencucian Uang dan pendanaan terorisme.
FIU dalam laporan Analisis Strategis yang dirilis pada 18 November menyatakan bahwa peningkatan kasus penggunaan Aset Kripto untuk pencucian uang ilegal oleh pelaku kejahatan. Laporan tersebut menyebutkan bahwa para penipu seringkali menukar dana ilegal menjadi Aset Kripto, hal ini membuat pihak berwenang sulit melacak dan mengembalikan dana tersebut.
Selain itu, warga Nepal semakin banyak menjadi korban skema investasi penipuan Mata Uang Kripto. Penipu menghubungi calon korban melalui media sosial atau iklan online, dan seringkali menjanjikan pengembalian yang tidak realistis. Dalam banyak kasus, kejahatan yang terkait dengan perdagangan Mata Uang Kripto membuat korban enggan melaporkannya kepada pihak berwenang.
Untuk menghadapi ancaman jaringan yang semakin serius, FIU mengusulkan dua saran penting: meningkatkan pemeriksaan transaksi enkripsi, dan melatih Institusi Keuangan untuk mengidentifikasi sinyal bahaya dan melaporkannya tepat waktu. (Cointelegraph)
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Nepal berencana untuk memerangi penipuan Mata Uang Kripto dengan meningkatkan kesadaran publik dan pengawasan transaksi
Odaily星球日报讯 尼泊尔金融情报机构(FIU)发现,尽管官方禁止交易aset digital,但Mata Uang Kripto仍被广泛用于策划网络欺诈。 FIU adalah departemen khusus di bawah Bank Sentral Nepal yang bertanggung jawab untuk memantau dan melawan penipuan keuangan, termasuk Pencucian Uang dan pendanaan terorisme. FIU dalam laporan Analisis Strategis yang dirilis pada 18 November menyatakan bahwa peningkatan kasus penggunaan Aset Kripto untuk pencucian uang ilegal oleh pelaku kejahatan. Laporan tersebut menyebutkan bahwa para penipu seringkali menukar dana ilegal menjadi Aset Kripto, hal ini membuat pihak berwenang sulit melacak dan mengembalikan dana tersebut. Selain itu, warga Nepal semakin banyak menjadi korban skema investasi penipuan Mata Uang Kripto. Penipu menghubungi calon korban melalui media sosial atau iklan online, dan seringkali menjanjikan pengembalian yang tidak realistis. Dalam banyak kasus, kejahatan yang terkait dengan perdagangan Mata Uang Kripto membuat korban enggan melaporkannya kepada pihak berwenang. Untuk menghadapi ancaman jaringan yang semakin serius, FIU mengusulkan dua saran penting: meningkatkan pemeriksaan transaksi enkripsi, dan melatih Institusi Keuangan untuk mengidentifikasi sinyal bahaya dan melaporkannya tepat waktu. (Cointelegraph)