Data Gold 25 Juni, analis Ven Ram mengatakan bahwa karena Bank Sentral Jepang masih enggan menaikkan suku bunga, yen mungkin tidak akan memiliki kesempatan untuk bernafas. Sejak akhir Maret, USD/JPY telah menguat lebih dari 5%, tetapi yang berbeda dari sejarah adalah kinerja kuartal ini tidak hanya didukung oleh dolar AS. Suku bunga riil Jepang semakin rendah, sementara suku bunga Amerika Serikat tetap tinggi, ini adalah alasan utama yen yang lemah. Perubahan yen mencerminkan kondisi ekonomi Jepang: suku bunga kebijakan semakin tidak relevan di tengah inflasi, dan Bank Sentral Jepang adalah kunci untuk mengatasi kebuntuan ini, tetapi pejabat bank belum menunjukkan tanda-tanda untuk segera menghentikan inflasi. Kurangnya urgensi berarti suku bunga riil Jepang tidak akan membaik dalam jangka pendek, yang akan membuat yen semakin rentan. Sementara itu, suku bunga riil dolar AS tetap tinggi dan hampir tidak ada tanda-tanda bahwa langkah terakhir melawan inflasi akan segera diselesaikan dalam jangka pendek. Dinamika dari kedua aspek ini berarti bahwa yen akan terus berada dalam posisi defensif pada akhir kuartal ini dan seterusnya.
Lihat Asli
Konten ini hanya untuk referensi, bukan ajakan atau tawaran. Tidak ada nasihat investasi, pajak, atau hukum yang diberikan. Lihat Penafian untuk pengungkapan risiko lebih lanjut.
Analisis: Bank Sentral Jepang Enggan Menaikkan Suku Bunga dengan Cepat, Yen Belum Memiliki Kesempatan Bernapas
Data Gold 25 Juni, analis Ven Ram mengatakan bahwa karena Bank Sentral Jepang masih enggan menaikkan suku bunga, yen mungkin tidak akan memiliki kesempatan untuk bernafas. Sejak akhir Maret, USD/JPY telah menguat lebih dari 5%, tetapi yang berbeda dari sejarah adalah kinerja kuartal ini tidak hanya didukung oleh dolar AS. Suku bunga riil Jepang semakin rendah, sementara suku bunga Amerika Serikat tetap tinggi, ini adalah alasan utama yen yang lemah. Perubahan yen mencerminkan kondisi ekonomi Jepang: suku bunga kebijakan semakin tidak relevan di tengah inflasi, dan Bank Sentral Jepang adalah kunci untuk mengatasi kebuntuan ini, tetapi pejabat bank belum menunjukkan tanda-tanda untuk segera menghentikan inflasi. Kurangnya urgensi berarti suku bunga riil Jepang tidak akan membaik dalam jangka pendek, yang akan membuat yen semakin rentan. Sementara itu, suku bunga riil dolar AS tetap tinggi dan hampir tidak ada tanda-tanda bahwa langkah terakhir melawan inflasi akan segera diselesaikan dalam jangka pendek. Dinamika dari kedua aspek ini berarti bahwa yen akan terus berada dalam posisi defensif pada akhir kuartal ini dan seterusnya.