Menatap posisi yang terjun bebas selama beberapa hari, jari sudah berkali-kali menggantung di tombol jual. Koin-koin yang dulu begitu aku percayai, sekarang terlihat seperti surat cinta yang kutulis saat remaja—tulus tapi kekanak-kanakan.

Akhirnya aku pun nekat cut loss semuanya. Lebih dari 20 aset acak kujual habis, rugi ya sudah, setidaknya lebih baik daripada terus terjebak. Sekarang di keranjang hanya tersisa TIA, EIGEN, FET, MANTA, dan ONDO, sambil menatap grafik K-line, terlihat jelas dana besar sedang diam-diam mengumpulkan di bawah.

Bilang nggak sakit hati itu bohong. Toh nggak semua koin bisa balik modal sendiri, beberapa jebakan harus diakui dengan kerugian, satu-satunya cara keluar ya ganti kendaraan. Tapi kalau dipikir-pikir, rasa sakit ini juga bagian dari proses tumbuh—setidaknya sekarang aku berani bilang tidak pada aset sampah, tahu harus fokuskan dana ke koin yang benar-benar punya potensi.

Portofolio akhirnya jadi ringkas, sekarang tinggal lihat apakah lima jagoan ini bisa bersinar.