Rapat Federal Reserve pada 10 Desember, pasar sudah siap menggelar pesta perayaan penurunan suku bunga. Tapi, apakah kamu menyadari fenomena aneh? Semua orang berteriak "penurunan suku bunga akan datang", namun imbal hasil obligasi pemerintah AS jangka panjang justru melonjak—sebenarnya ada apa di balik ini?

Mari bahas dulu soal penurunan suku bunga. Para trader menempatkan probabilitas penurunan suku bunga di bulan Desember lebih dari 80%, dan S&P 500 pun melesat mendekati 6900 poin. Tapi masalahnya: ekspektasi sudah terlalu tinggi, saat "sepatu benar-benar jatuh" apakah justru jadi sinyal "kabar baik sudah habis"? Belum lagi di internal The Fed masih adu argumen soal data inflasi dan pelemahan ekonomi, perbedaan pandangan ini sendiri sudah seperti bom waktu.

Menurut saya, saat ini harus fokus ke area 6880-6900. Kalau tidak bisa tembus, mundur ke 6700 juga tidak aneh. Selain itu, arah aliran dana pasca penurunan suku bunga bisa berubah—raksasa teknologi yang sudah naik gila-gilaan, mungkin akan ditinggalkan, dan dana bisa beralih mengejar saham small cap dan value stock. Lebih baik siap dua skenario, daripada nanti panik sendiri.

Namun yang lebih menarik adalah satu garis tersembunyi: stablecoin sedang gila-gilaan melahap pasar obligasi AS.

Skala tokenisasi obligasi AS sudah melejit di atas 7,4 miliar dolar AS, pertumbuhannya lebih cepat dari stablecoin tradisional. BlackRock, Fidelity, dan raksasa keuangan tradisional lainnya sudah ikut masuk, sementara AS bahkan membuat "GENIUS Act" khusus untuk memberi lampu hijau—mengharuskan cadangan aset berkualitas 1:1, sekaligus menegaskan "ini bukan sekuritas". Coba perhatikan, langkah ini jelas menunjukkan Departemen Keuangan ingin menjadikan stablecoin yang patuh regulasi sebagai alat digitalisasi hegemoni dolar, merebut posisi dalam ekonomi digital global.

Terdengar indah: penerbit stablecoin jadi pembeli baru obligasi AS, menciptakan permintaan tambahan. Tapi Bank for International Settlements (BIS) justru memberi peringatan—mereka bilang, saat dana keluar, dampaknya ke obligasi AS bisa lebih besar daripada saat dana masuk. Masuk akal juga, stablecoin ini bisa dicairkan kapan saja, kalau pasar panik, tekanan jual obligasi AS bisa melonjak seketika.

Jadi, intinya sudah jelas: kalau mau main stablecoin, wajib perhatikan transparansi dan kepatuhan penerbitnya. Proyek yang cadangannya tidak jelas, auditnya tidak transparan, bisa "lepas patokan" kapan saja. Peluang sesungguhnya ada pada platform yang didukung institusi keuangan tradisional dan diakui regulator.

Kembali ke kondisi sekarang, ekspektasi penurunan suku bunga sudah cukup panas, tinggal lihat reaksi nyata saat benar-benar terjadi. Daripada mengejar harga tinggi, lebih baik simpan amunisi dan amati dulu. Toh, pasar tidak pernah kekurangan cerita, yang kurang hanya persiapan untuk menahan risiko.