Ada seorang trader yang catatan performanya tahun lalu cukup ajaib—setelah melihat riwayat portofolionya, delapan dari sepuluh posisi justru merugi, tapi ketika dihitung di akhir tahun, diam-diam ia malah untung lebih dari satu miliar rupiah.
Setelah kabar ini menyebar, banyak analis teknikal jadi bingung. Belakangan ada yang membedah logika trading-nya, dan ternyata memang strateginya terkesan “bodoh”:
Pertama soal manajemen dana. Ia membagi modalnya jadi sepuluh bagian, setiap kali hanya memakai 10%, dengan batas cut loss mati-matian di 5%. Kalau rugi tiga kali berturut-turut? Langsung berhenti, tidak pernah emosional. Ketika tahun lalu pasar anjlok berkali-kali, banyak orang kena margin call, tapi akun dia sama sekali tidak terluka.
Lalu strategi moving average-nya. MA 30 hari adalah garis hidupnya—aset yang bisa bertahan di atas garis ini, di pasar bullish seringkali bisa naik lebih dari 300%. Kalau sudah tembus ke bawah MA 200 hari dan masih mau “nangkap jatuh”? Dia sama sekali tidak mau sentuh, katanya itu sama saja kasih uang ke bandar.
Yang paling ekstrem adalah kewaspadaannya terhadap pump. Saat pasar meroket, mayoritas orang malah ikut mengejar, tapi dia justru curiga apakah ini hanya jebakan. Menambah posisi pun ada aturannya, tidak pernah all-in, selalu bertahap dan diuji dulu.
Di dunia kripto, semua orang ingin cari jalan pintas, tapi kadang cara yang kelihatannya “kaku” justru bikin bisa bertahan paling lama dan konsisten cuan. Di jalan trading, lambat justru berarti cepat.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
20 Suka
Hadiah
20
7
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
NFTHoarder
· 3jam yang lalu
Sial, ini adalah teknik lapis legit yang sesungguhnya, tanpa keributan hanya untuk menghasilkan uang
Lihat AsliBalas0
LostBetweenChains
· 10jam yang lalu
Benar-benar, teman ini hanya mengandalkan disiplin ketat untuk menghasilkan uang, sementara kita yang dari kalangan teknis setiap hari berpikir untuk mencari kuda hitam, hasilnya malah terus-menerus merugi.
Lihat AsliBalas0
FantasyGuardian
· 12-09 04:50
Serius, orang ini menang karena tidak serakah, delapan kali rugi satu kali untung, mentalitas seperti ini saya tidak bisa pelajari.
Lihat AsliBalas0
MEVVictimAlliance
· 12-09 04:46
Sudahlah, omongannya memang bagus, tapi intinya kan cuma soal siapa yang bisa bertahan lebih lama, kan? Menurut saya, kebanyakan orang justru kalah karena mentalnya, bukan karena strateginya.
Lihat AsliBalas0
DecentralizeMe
· 12-09 04:46
Sejujurnya, orang ini benar-benar sudah paham jalan hidupnya, delapan kali rugi satu kali untung masih bisa untung ratusan juta per tahun, ini benar-benar luar biasa.
Lihat AsliBalas0
FlashLoanLarry
· 12-09 04:44
Jujur saja, ini hanyalah manajemen risiko dasar dengan langkah tambahan... Penentuan ukuran posisi 10% + hard stop itu benar-benar buku pedoman pelestarian modal, tidak ada yang revolusioner di sini. Orang ini hanya tidak hancur ketika yang lain pada bangkrut lmao.
Lihat AsliBalas0
CommunityWorker
· 12-09 04:42
Orang ini benar-benar tercerahkan, soal disiplin cut loss saya akui, banyak orang justru kalah karena keras kepala tidak mau menyerah.
Ada seorang trader yang catatan performanya tahun lalu cukup ajaib—setelah melihat riwayat portofolionya, delapan dari sepuluh posisi justru merugi, tapi ketika dihitung di akhir tahun, diam-diam ia malah untung lebih dari satu miliar rupiah.
Setelah kabar ini menyebar, banyak analis teknikal jadi bingung. Belakangan ada yang membedah logika trading-nya, dan ternyata memang strateginya terkesan “bodoh”:
Pertama soal manajemen dana. Ia membagi modalnya jadi sepuluh bagian, setiap kali hanya memakai 10%, dengan batas cut loss mati-matian di 5%. Kalau rugi tiga kali berturut-turut? Langsung berhenti, tidak pernah emosional. Ketika tahun lalu pasar anjlok berkali-kali, banyak orang kena margin call, tapi akun dia sama sekali tidak terluka.
Lalu strategi moving average-nya. MA 30 hari adalah garis hidupnya—aset yang bisa bertahan di atas garis ini, di pasar bullish seringkali bisa naik lebih dari 300%. Kalau sudah tembus ke bawah MA 200 hari dan masih mau “nangkap jatuh”? Dia sama sekali tidak mau sentuh, katanya itu sama saja kasih uang ke bandar.
Yang paling ekstrem adalah kewaspadaannya terhadap pump. Saat pasar meroket, mayoritas orang malah ikut mengejar, tapi dia justru curiga apakah ini hanya jebakan. Menambah posisi pun ada aturannya, tidak pernah all-in, selalu bertahap dan diuji dulu.
Di dunia kripto, semua orang ingin cari jalan pintas, tapi kadang cara yang kelihatannya “kaku” justru bikin bisa bertahan paling lama dan konsisten cuan. Di jalan trading, lambat justru berarti cepat.