Morgan Stanley baru saja merilis prediksi besar untuk tahun 2026—pasar tahun depan akan benar-benar diguncang oleh tiga kekuatan utama: kebijakan moneter yang tidak selaras antar bank sentral, penetrasi aplikasi AI yang meledak, serta kesenjangan ekonomi antar negara yang makin melebar.

Namun yang menarik, meskipun situasi makro sangat kompleks, Morgan Stanley tetap memberikan suntikan optimisme untuk pasar saham. Mereka langsung menaikkan target harga akhir tahun S&P 500 menjadi 7.500 poin, dengan logika utama—super siklus AI tengah membakar uang. Perusahaan berlomba-lomba menggelontorkan dana besar untuk infrastruktur dan daya komputasi, laba pun ikut melonjak, dan inilah tema investasi terkuat tahun depan. Jika The Fed melonggarkan kebijakan karena inflasi mereda, S&P bahkan bisa menembus 8.000 poin. Saat ini, S&P 500 futures sudah naik ke 6.870, naik 0,19%.

Untuk kebijakan moneter, prediksi Morgan Stanley adalah The Fed akan memangkas suku bunga masing-masing 25 basis poin pada Desember tahun ini dan Januari tahun depan, lalu menekan tombol jeda, mempertahankan "bias asimetris" di paruh pertama tahun. Dengan demikian, bank sentral di pasar maju akan mengalami perbedaan kebijakan yang tajam: The Fed dan Bank of England mungkin akan terus memangkas, tetapi bank sentral zona euro, Nordik, dan Australia diperkirakan akan...(teks asli tidak lengkap)