Stablecoin tradisional (USDC, USDT) bergantung pada rekening bank dan cadangan fiat, sehingga memiliki risiko sentralisasi. Ethena ingin sepenuhnya mengubah ini—menciptakan stablecoin yang benar-benar terdesentralisasi dengan menggunakan aset kripto murni + lindung nilai derivatif.
Ini bukan sekadar gimmick. Data menunjukkan USDe telah digunakan di 24 blockchain, sUSDe menawarkan APY 19% pada 2024. Pasar sedang bertaruh pada sebuah imajinasi: di masa depan, keuangan internet mungkin tidak lagi bergantung pada sistem perbankan tradisional.
Cara Kerja USDe dan sUSDe
Mekanisme inti sangat sederhana:
USDe = aset BTC/ETH, dll + kontrak futures berlawanan
Melalui delta hedging (beli spot, jual futures) untuk mengunci kestabilan harga
Dari sisi aset, Ethena memegang BTC/ETH, sekaligus membuka posisi short dengan jumlah yang sama di pasar derivatif
Dari mana uangnya:
Pendapatan dari funding rate futures
Keuntungan dari perdagangan basis
Liquidity mining
Semua pendapatan ini didistribusikan kepada pemegang sUSDe. Sederhananya, kamu deposit USDe dan menukarnya dengan sUSDe, maka kamu akan mendapatkan pendapatan protokol—tanpa perlu trading leverage sendiri.
Potensi Imaginasi Token ENA
ENA adalah token tata kelola dengan total suplai 15 miliar. Berdasarkan distribusi:
Tim inti 30% (lock 1 tahun + vesting linear 3 tahun)
Pembangunan ekosistem 30%
Investor dan yayasan masing-masing mendapat porsi
Dari sudut pandang investasi, nilai ENA bergantung pada:
Pertumbuhan skala USDe—semakin besar sirkulasi, semakin tinggi pendapatan protokol, semakin kuat penopang valuasi ENA
Adopsi pasar—apakah bisa merebut pangsa pasar stablecoin, pesaingnya termasuk USDC, USDT, DAI dari MakerDAO
Efek jaringan on-chain—semakin banyak aplikasi DeFi yang terintegrasi, semakin besar loyalitas pengguna
Ekspektasi regulasi—jika kebijakan makin terbuka terhadap stablecoin terdesentralisasi, ini bisa jadi peristiwa black swan
Apa Saja Risikonya
Risiko derivatif: Seluruh model ini sangat bergantung pada likuiditas pasar futures dan kestabilan funding rate. Jika pasar anjlok, risiko likuidasi futures terjadi, lindung nilai bisa gagal.
Tekanan persaingan: USDC didukung Circle dan Coinbase, USDT masih jadi pemimpin pasar. Ethena harus punya killer application untuk keluar dari persaingan.
Ketidakpastian regulasi: Stablecoin sintetis adalah hal baru, sikap regulator di berbagai negara belum jelas. Jika regulasi makin ketat, dampaknya sangat besar.
Perangkap skala: APY 19% memang menggiurkan, tapi jika skala USDe melonjak, yield akan tertekan—ini takdir semua proyek high-yield.
Apakah Logika Dasarnya Layak Diperhatikan
Layak. Ethena merepresentasikan satu arah evolusi stablecoin—dari jaminan fiat ke jaminan algoritmik. Walau risikonya besar, jika berhasil, pengaruhnya bisa melebihi satu bursa saja.
Bagi investor ritel, APY 19% di sUSDe memang menarik di kondisi saat ini, tapi perlu diingat—ini yield, bukan arbitrase. Risiko pokok selalu ada. Bagi investor token ENA, ini lebih seperti bertaruh pada pertumbuhan ekosistem jangka panjang, perlu daya tahan risiko tinggi.
Saat ini Ethena masih dalam tahap pertumbuhan awal, market cap USDe dibanding USDT/USDC masih kecil. Namun jika melihat dalam 3-5 tahun ke depan, layak untuk terus dipantau.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Ethena: Seberapa besar ambisi dolar asli kripto?
Mengapa Ethena Menjadi Populer
Stablecoin tradisional (USDC, USDT) bergantung pada rekening bank dan cadangan fiat, sehingga memiliki risiko sentralisasi. Ethena ingin sepenuhnya mengubah ini—menciptakan stablecoin yang benar-benar terdesentralisasi dengan menggunakan aset kripto murni + lindung nilai derivatif.
Ini bukan sekadar gimmick. Data menunjukkan USDe telah digunakan di 24 blockchain, sUSDe menawarkan APY 19% pada 2024. Pasar sedang bertaruh pada sebuah imajinasi: di masa depan, keuangan internet mungkin tidak lagi bergantung pada sistem perbankan tradisional.
Cara Kerja USDe dan sUSDe
Mekanisme inti sangat sederhana:
Dari mana uangnya:
Semua pendapatan ini didistribusikan kepada pemegang sUSDe. Sederhananya, kamu deposit USDe dan menukarnya dengan sUSDe, maka kamu akan mendapatkan pendapatan protokol—tanpa perlu trading leverage sendiri.
Potensi Imaginasi Token ENA
ENA adalah token tata kelola dengan total suplai 15 miliar. Berdasarkan distribusi:
Dari sudut pandang investasi, nilai ENA bergantung pada:
Apa Saja Risikonya
Risiko derivatif: Seluruh model ini sangat bergantung pada likuiditas pasar futures dan kestabilan funding rate. Jika pasar anjlok, risiko likuidasi futures terjadi, lindung nilai bisa gagal.
Tekanan persaingan: USDC didukung Circle dan Coinbase, USDT masih jadi pemimpin pasar. Ethena harus punya killer application untuk keluar dari persaingan.
Ketidakpastian regulasi: Stablecoin sintetis adalah hal baru, sikap regulator di berbagai negara belum jelas. Jika regulasi makin ketat, dampaknya sangat besar.
Perangkap skala: APY 19% memang menggiurkan, tapi jika skala USDe melonjak, yield akan tertekan—ini takdir semua proyek high-yield.
Apakah Logika Dasarnya Layak Diperhatikan
Layak. Ethena merepresentasikan satu arah evolusi stablecoin—dari jaminan fiat ke jaminan algoritmik. Walau risikonya besar, jika berhasil, pengaruhnya bisa melebihi satu bursa saja.
Bagi investor ritel, APY 19% di sUSDe memang menarik di kondisi saat ini, tapi perlu diingat—ini yield, bukan arbitrase. Risiko pokok selalu ada. Bagi investor token ENA, ini lebih seperti bertaruh pada pertumbuhan ekosistem jangka panjang, perlu daya tahan risiko tinggi.
Saat ini Ethena masih dalam tahap pertumbuhan awal, market cap USDe dibanding USDT/USDC masih kecil. Namun jika melihat dalam 3-5 tahun ke depan, layak untuk terus dipantau.