Mengapa BTC bisa naik 15% dalam semalam sementara altcoin masih “tidur”? Atau sebaliknya, BTC datar tapi token kecil meledak dengan keuntungan 200%? Jawabannya ada pada satu metrik utama: dominan Bitcoin.
Angka ini mengendalikan semua yang terjadi di pasar kripto. Memahaminya adalah perbedaan antara trading dengan percaya diri atau kehilangan uang di musim yang salah.
Apa itu sebenarnya dominan Bitcoin?
Dominan BTC mengukur seberapa besar nilai total pasar kripto yang dikuasai oleh Bitcoin. Cara hitungnya:
Kapitalisasi pasar BTC ÷ Kapitalisasi total pasar kripto × 100 = Dominan %
Contoh nyata: Jika BTC bernilai 847.000 juta dan total pasar kripto mencapai 1,6 triliun, dominan BTC sekitar 53%. Bitcoin menguasai lebih dari setengah “kue” pasar.
Kenapa penting?
Dominan tinggi (>60%): Investor tidak percaya diri. Mereka mencari keamanan di BTC. Aliran modal terkonsentrasi.
Dominan turun (<50%): Selera risiko naik. Altcoin mulai terbang. Inilah awal dari altseason.
Bukan sekadar angka: ini adalah termometer sentimen pasar.
Sejarah yang wajib kamu tahu
2013: BTC menguasai 94% pasar kripto. Hampir tidak ada aset lain.
2017-2018: Ledakan ICO mengubah segalanya. Dominan BTC anjlok dari 85% ke 33%. Ribuan proyek baru bermunculan, modal berpindah ke sana.
Sekarang (2025): Dominan mengambang di kisaran 50-60%. Pasar lebih matang, terdiversifikasi. Ethereum, token DeFi, memecoin… kue pasar kini terbagi ke banyak pihak.
4 skenario pasar yang wajib kamu kenali
Harga BTC
Dominan
Artinya
Naik
Naik
Bull run murni Bitcoin
Naik
Turun
Awal altseason. Dana segar masuk ke altcoin
Turun
Naik
Bear market, investor berlindung di BTC
Turun
Turun
Krisis menyeluruh. Semua rugi
Skenario kedua yang paling ditunggu trader: di sinilah kekayaan altcoin tercipta.
Cara pakai metrik ini untuk trading
1. Deteksi awal altseason
Amati kombinasi ini:
Harga BTC: stabil atau naik
Dominan: turun konsisten
Sinyal: Modal baru masuk ke altcoin lebih cepat daripada ke BTC
Secara historis, saat dominan turun di bawah 50-55% di tren naik, token berkapitalisasi kecil mulai meledak.
2. Level kritis yang harus diawasi
Dominan >65%: Biasanya jadi titik terendah pasar. Potensi peluang beli.
Dominan <45%: Sering muncul di puncak bull market. Waspada gelembung.
3. Sesuaikan portofolio sesuai dominan
Jika dominan naik: Kurangi eksposur altcoin. Fokus ke BTC.
Jika dominan turun: Saatnya menambah alokasi ke altcoin menjanjikan (dengan use case nyata, bukan shitcoin).
Contoh: Dominan di 50% → Bisa simpan 50% di BTC, 50% di altcoin pilihan. Dominan di 65% → 70% BTC, 30% altcoin.
Perangkap yang harus dihindari
1. Stablecoin bikin bias
USDT, USDC, BUSD punya kapitalisasi besar. Sebenarnya hanya uang digital, bukan spekulasi nyata. Ini menurunkan dominan BTC secara artifisial.
Catatan: Dominan BTC yang sudah dikoreksi stablecoin mungkin 5-10% lebih tinggi dari grafik yang terlihat.
2. Jangan trading hanya berdasarkan dominan
Ini alat bantu, bukan peramal sempurna. Gabungkan dengan:
Analisis teknikal chart
Volume trading
Berita fundamental
Level resistance/support
Masalah teknis di blockchain atau aksi regulator bisa buat dominan bergerak anomali tanpa cerminkan perubahan nyata.
3. Siklus berlangsung bulanan/tahunan
Jangan buru-buru lihat perubahan harian. Perluas perspektif:
Grafik mingguan/bulanan
Breakout tren utama
Pola yang berlangsung sepanjang musim
Apa yang perlu diperhatikan di grafik
Formasi teknikal pada dominan BTC:
Head and shoulders
Triangle bullish/bearish
Channel tren jangka panjang
Breakout di atas 60% atau di bawah 40%
Breakout teknikal ini sering kali menandai perubahan rezim yang berdampak ke seluruh sektor kripto.
Fakta yang mengubah segalanya
Saat ini, BTC menguasai ~53% pasar kripto (per Oktober 2025). Artinya pasar cukup seimbang, ada ruang besar untuk altcoin berlari jika dominan menurun.
Jika menunggu altseason besar, perhatikan jika dominan mulai turun sementara BTC masih dalam tren naik.
Ringkasan eksekutif
✓ Dominan tinggi = Aman, tapi untung altcoin kecil
✓ Dominan rendah = Risiko, tapi peluang 5x, 10x di token kecil
✓ Altseason biasanya terjadi saat BTC naik tapi dominan turun
✓ Level kunci: 65% (potensi bottom), 45% (potensi puncak)
✓ Pakai dominan bersama metrik lain, jangan berdiri sendiri
Lain kali kamu lihat dominan Bitcoin di grafik, kamu sudah tahu apa yang terjadi di pasar. Ini kompas tak kasat mata yang mengarahkan aliran modal.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dominasi Bitcoin: Metrik yang Menentukan Siklus Pasar Kripto
Mengapa BTC bisa naik 15% dalam semalam sementara altcoin masih “tidur”? Atau sebaliknya, BTC datar tapi token kecil meledak dengan keuntungan 200%? Jawabannya ada pada satu metrik utama: dominan Bitcoin.
Angka ini mengendalikan semua yang terjadi di pasar kripto. Memahaminya adalah perbedaan antara trading dengan percaya diri atau kehilangan uang di musim yang salah.
Apa itu sebenarnya dominan Bitcoin?
Dominan BTC mengukur seberapa besar nilai total pasar kripto yang dikuasai oleh Bitcoin. Cara hitungnya:
Kapitalisasi pasar BTC ÷ Kapitalisasi total pasar kripto × 100 = Dominan %
Contoh nyata: Jika BTC bernilai 847.000 juta dan total pasar kripto mencapai 1,6 triliun, dominan BTC sekitar 53%. Bitcoin menguasai lebih dari setengah “kue” pasar.
Kenapa penting?
Bukan sekadar angka: ini adalah termometer sentimen pasar.
Sejarah yang wajib kamu tahu
2013: BTC menguasai 94% pasar kripto. Hampir tidak ada aset lain.
2017-2018: Ledakan ICO mengubah segalanya. Dominan BTC anjlok dari 85% ke 33%. Ribuan proyek baru bermunculan, modal berpindah ke sana.
Sekarang (2025): Dominan mengambang di kisaran 50-60%. Pasar lebih matang, terdiversifikasi. Ethereum, token DeFi, memecoin… kue pasar kini terbagi ke banyak pihak.
4 skenario pasar yang wajib kamu kenali
Skenario kedua yang paling ditunggu trader: di sinilah kekayaan altcoin tercipta.
Cara pakai metrik ini untuk trading
1. Deteksi awal altseason
Amati kombinasi ini:
Secara historis, saat dominan turun di bawah 50-55% di tren naik, token berkapitalisasi kecil mulai meledak.
2. Level kritis yang harus diawasi
3. Sesuaikan portofolio sesuai dominan
Jika dominan naik: Kurangi eksposur altcoin. Fokus ke BTC.
Jika dominan turun: Saatnya menambah alokasi ke altcoin menjanjikan (dengan use case nyata, bukan shitcoin).
Contoh: Dominan di 50% → Bisa simpan 50% di BTC, 50% di altcoin pilihan. Dominan di 65% → 70% BTC, 30% altcoin.
Perangkap yang harus dihindari
1. Stablecoin bikin bias
USDT, USDC, BUSD punya kapitalisasi besar. Sebenarnya hanya uang digital, bukan spekulasi nyata. Ini menurunkan dominan BTC secara artifisial.
Catatan: Dominan BTC yang sudah dikoreksi stablecoin mungkin 5-10% lebih tinggi dari grafik yang terlihat.
2. Jangan trading hanya berdasarkan dominan
Ini alat bantu, bukan peramal sempurna. Gabungkan dengan:
Masalah teknis di blockchain atau aksi regulator bisa buat dominan bergerak anomali tanpa cerminkan perubahan nyata.
3. Siklus berlangsung bulanan/tahunan
Jangan buru-buru lihat perubahan harian. Perluas perspektif:
Apa yang perlu diperhatikan di grafik
Formasi teknikal pada dominan BTC:
Breakout teknikal ini sering kali menandai perubahan rezim yang berdampak ke seluruh sektor kripto.
Fakta yang mengubah segalanya
Saat ini, BTC menguasai ~53% pasar kripto (per Oktober 2025). Artinya pasar cukup seimbang, ada ruang besar untuk altcoin berlari jika dominan menurun.
Jika menunggu altseason besar, perhatikan jika dominan mulai turun sementara BTC masih dalam tren naik.
Ringkasan eksekutif
✓ Dominan tinggi = Aman, tapi untung altcoin kecil ✓ Dominan rendah = Risiko, tapi peluang 5x, 10x di token kecil ✓ Altseason biasanya terjadi saat BTC naik tapi dominan turun ✓ Level kunci: 65% (potensi bottom), 45% (potensi puncak) ✓ Pakai dominan bersama metrik lain, jangan berdiri sendiri
Lain kali kamu lihat dominan Bitcoin di grafik, kamu sudah tahu apa yang terjadi di pasar. Ini kompas tak kasat mata yang mengarahkan aliran modal.