Bitcoin menembus $120.000, masih terus mencetak rekor baru. Jangan tanya lagi “kenapa naik”, inti alasannya cuma ini:
1. Pasokan Langka — Bitcoin cuma ada maksimal 21 juta, ini nggak bisa diubah kebijakan. Halving April lalu memotong hadiah mining dari 6,25 jadi 3,125, sekarang yang beredar baru 19,6 juta, beneran langka.
2. Masuknya Institusi Mengubah Permainan — BlackRock punya Bitcoin spot ETF dengan aset kelolaan lebih dari $86 miliar, total arus masuk ETF Bitcoin sudah lebih dari $15,8 miliar. Perusahaan besar seperti MicroStrategy langsung beli BTC buat alokasi aset, sekarang sudah ada 244 perusahaan publik yang punya Bitcoin di neraca mereka.
3. Arah Kebijakan Berubah — “Crypto Week” di Kongres AS meloloskan banyak regulasi positif, sikap SEC juga jadi lebih lunak. Ini bikin dana besar berani masuk.
4. Faktor Ekonomi — Dolar melemah, ekspektasi inflasi meningkat, institusi mulai anggap BTC sebagai “emas digital” buat diversifikasi.
Bandingkan dengan Kenaikan Sebelumnya: 2013-2017 itu didorong FOMO ritel, akhirnya anjlok 80%. 2020-2021 didorong Tesla, PayPal, dsb. Sekarang beda—bukan spekulasi, tapi memang ada pembelian institusi yang menopang harga.
Jujur Saja: BTC naik sekencang apapun tetap nggak bisa nutup fakta—dia pasti bisa turun juga. Sejarah bull market paling kuat pun pernah terkoreksi 20-50%. Jangan anggap kenaikan jangka pendek itu mesin uang abadi.
Masuk sekarang logikanya adalah pegang jangka panjang + dollar cost averaging, bukan ngejar harga tinggi.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Kenapa BTC terus naik? Kali ini berbeda.
Bitcoin menembus $120.000, masih terus mencetak rekor baru. Jangan tanya lagi “kenapa naik”, inti alasannya cuma ini:
1. Pasokan Langka — Bitcoin cuma ada maksimal 21 juta, ini nggak bisa diubah kebijakan. Halving April lalu memotong hadiah mining dari 6,25 jadi 3,125, sekarang yang beredar baru 19,6 juta, beneran langka.
2. Masuknya Institusi Mengubah Permainan — BlackRock punya Bitcoin spot ETF dengan aset kelolaan lebih dari $86 miliar, total arus masuk ETF Bitcoin sudah lebih dari $15,8 miliar. Perusahaan besar seperti MicroStrategy langsung beli BTC buat alokasi aset, sekarang sudah ada 244 perusahaan publik yang punya Bitcoin di neraca mereka.
3. Arah Kebijakan Berubah — “Crypto Week” di Kongres AS meloloskan banyak regulasi positif, sikap SEC juga jadi lebih lunak. Ini bikin dana besar berani masuk.
4. Faktor Ekonomi — Dolar melemah, ekspektasi inflasi meningkat, institusi mulai anggap BTC sebagai “emas digital” buat diversifikasi.
Bandingkan dengan Kenaikan Sebelumnya: 2013-2017 itu didorong FOMO ritel, akhirnya anjlok 80%. 2020-2021 didorong Tesla, PayPal, dsb. Sekarang beda—bukan spekulasi, tapi memang ada pembelian institusi yang menopang harga.
Jujur Saja: BTC naik sekencang apapun tetap nggak bisa nutup fakta—dia pasti bisa turun juga. Sejarah bull market paling kuat pun pernah terkoreksi 20-50%. Jangan anggap kenaikan jangka pendek itu mesin uang abadi.
Masuk sekarang logikanya adalah pegang jangka panjang + dollar cost averaging, bukan ngejar harga tinggi.