Mengapa beberapa trader terobsesi dengan angka yang tampaknya muncul entah dari mana? Karena angka itu — dominasi Bitcoin — secara harfiah adalah detak jantung pasar kripto.
Setup: Apa Sebenarnya Itu
Bayangkan pasar kripto seperti sebuah kue. Bitcoin adalah satu potong, Ethereum potong lain, stablecoin juga punya bagiannya sendiri. Dominasi BTC hanyalah: Berapa persen dari total kue itu adalah Bitcoin?
Saat ini, dengan BTC berada di sekitar US$543 miliar kapitalisasi pasar dari total US$1,18 triliun, itu berarti 46% dominasi. Kedengarannya sederhana, tapi di sinilah letak serunya.
Kenapa Kamu Harus Peduli
Saat dominasi BTC naik → investor ketakutan dan lari ke tempat aman (Bitcoin).
Saat turun → berarti altcoin sedang naik daun. Trader menyebutnya “musim altcoin”.
Ini hubungan terbalik yang brutal: Bitcoin mendapatkan pangsa = altcoin kehilangan. Altcoin meledak = Bitcoin kehilangan relevansi.
Faktor yang Menggerakkannya
1. Volatilitas pasar — Faktor terpenting. Ketika semuanya turun, tapi Bitcoin turun lebih sedikit, dominasinya otomatis naik.
2. Performa altcoin — Semakin banyak Ethereum, Dogcoin, dan token acak bermunculan. Itu memecah pasar dan mengambil pangsa Bitcoin.
3. Invasi stablecoin — USDT, USDC, BUSD ada di mana-mana. Investor yang ketakutan lebih memilih ini daripada Bitcoin saat panik terjadi. Akibatnya: lebih sedikit uang di BTC.
Cara Trader Menggunakannya untuk Cuan
Strategi 1: Altseason Detector
Kalau kamu lihat dominasi BTC turun di TradingView, itu tanda altcoin sedang naik. Saat itulah waktunya rotasi dana ke altcoin.
Strategi 2: Ekstrem = Pergantian Tren
Secara historis, ketika dominasi BTC SANGAT tinggi (seperti 70%+), cepat atau lambat harga Bitcoin turun. Kalau rendah (sekitar 35%), biasanya akan ada reli BTC.
Strategi 3: Indikator Risiko
Dominasi naik = pasar mode bertahan = takut.
Dominasi turun = pasar mode menyerang = FOMO.
Kenyataan yang Tidak Nyaman
Apakah bisa diandalkan? Ya, tapi bukan sulap. Ini alat yang berguna, bukan bola kristal. Altcoin makin banyak bermunculan (token AI, RWA, apapun itu), jadi dominasi BTC punya tren struktural menurun dalam jangka panjang.
Tapi ini yang menarik: meski ada ribuan pesaing, Bitcoin tetap jadi raja. Itu sudah cukup bicara tentang posisinya di pasar.
Fakta Kilat
Kamu bisa trading dominasi BTC langsung di futures (BTCDOM/USDT) di exchange utama. Beberapa trader tidak membeli BTC atau altcoin… mereka hanya berspekulasi siapa yang menang di tiap siklus.
Kesimpulan: Jangan abaikan dominasi BTC dalam manajemen risiko kamu. Pakai sebagai kompas bersama indikator lain. Sendiri tidak akan membuatmu kaya, tapi mengabaikannya bisa menghancurkanmu.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dominasi Bitcoin: Kompas Pasar Kripto yang Perlu Kamu Pahami
Mengapa beberapa trader terobsesi dengan angka yang tampaknya muncul entah dari mana? Karena angka itu — dominasi Bitcoin — secara harfiah adalah detak jantung pasar kripto.
Setup: Apa Sebenarnya Itu
Bayangkan pasar kripto seperti sebuah kue. Bitcoin adalah satu potong, Ethereum potong lain, stablecoin juga punya bagiannya sendiri. Dominasi BTC hanyalah: Berapa persen dari total kue itu adalah Bitcoin?
Saat ini, dengan BTC berada di sekitar US$543 miliar kapitalisasi pasar dari total US$1,18 triliun, itu berarti 46% dominasi. Kedengarannya sederhana, tapi di sinilah letak serunya.
Kenapa Kamu Harus Peduli
Saat dominasi BTC naik → investor ketakutan dan lari ke tempat aman (Bitcoin).
Saat turun → berarti altcoin sedang naik daun. Trader menyebutnya “musim altcoin”.
Ini hubungan terbalik yang brutal: Bitcoin mendapatkan pangsa = altcoin kehilangan. Altcoin meledak = Bitcoin kehilangan relevansi.
Faktor yang Menggerakkannya
1. Volatilitas pasar — Faktor terpenting. Ketika semuanya turun, tapi Bitcoin turun lebih sedikit, dominasinya otomatis naik.
2. Performa altcoin — Semakin banyak Ethereum, Dogcoin, dan token acak bermunculan. Itu memecah pasar dan mengambil pangsa Bitcoin.
3. Invasi stablecoin — USDT, USDC, BUSD ada di mana-mana. Investor yang ketakutan lebih memilih ini daripada Bitcoin saat panik terjadi. Akibatnya: lebih sedikit uang di BTC.
Cara Trader Menggunakannya untuk Cuan
Strategi 1: Altseason Detector Kalau kamu lihat dominasi BTC turun di TradingView, itu tanda altcoin sedang naik. Saat itulah waktunya rotasi dana ke altcoin.
Strategi 2: Ekstrem = Pergantian Tren Secara historis, ketika dominasi BTC SANGAT tinggi (seperti 70%+), cepat atau lambat harga Bitcoin turun. Kalau rendah (sekitar 35%), biasanya akan ada reli BTC.
Strategi 3: Indikator Risiko Dominasi naik = pasar mode bertahan = takut. Dominasi turun = pasar mode menyerang = FOMO.
Kenyataan yang Tidak Nyaman
Apakah bisa diandalkan? Ya, tapi bukan sulap. Ini alat yang berguna, bukan bola kristal. Altcoin makin banyak bermunculan (token AI, RWA, apapun itu), jadi dominasi BTC punya tren struktural menurun dalam jangka panjang.
Tapi ini yang menarik: meski ada ribuan pesaing, Bitcoin tetap jadi raja. Itu sudah cukup bicara tentang posisinya di pasar.
Fakta Kilat
Kamu bisa trading dominasi BTC langsung di futures (BTCDOM/USDT) di exchange utama. Beberapa trader tidak membeli BTC atau altcoin… mereka hanya berspekulasi siapa yang menang di tiap siklus.
Kesimpulan: Jangan abaikan dominasi BTC dalam manajemen risiko kamu. Pakai sebagai kompas bersama indikator lain. Sendiri tidak akan membuatmu kaya, tapi mengabaikannya bisa menghancurkanmu.