DYDX token unlock yang dijadwalkan pada 1 Desember 2025 akan segera tiba, kali ini langsung melepaskan 150 juta token, membuat jumlah sirkulasi melonjak 80%. Peristiwa unlock sebesar ini selalu menjadi momen paling rawan di dunia kripto.
Unlock tidak selalu berarti harga anjlok
Angka yang terlihat menakutkan ini, sebenarnya data historisnya cukup kompleks. Beberapa kali unlock DYDX sebelumnya, ada yang menyebabkan harga turun, ada juga yang justru mendorong naik. Kuncinya bukan pada token itu sendiri, melainkan pada sentimen pasar, volume perdagangan, dan pilihan pemegang token.
Platform DYDX sendiri cukup solid—total volume perdagangan mencapai 1,4 triliun dolar AS, rata-rata transaksi harian 200 juta dolar AS, posisi terbuka 175 juta dolar AS. Data ini menunjukkan tingkat aktivitas pasar tinggi, sehingga mampu menyerap dampak unlock.
Staking jadi penyangga
DYDX menerapkan mekanisme staking: kunci token, bisa dapat USDC. Kedengarannya menarik, tapi ada satu kelemahan—token yang masih dikunci milik investor awal dan pendiri juga bisa ikut staking, jadi terkesan lebih menguntungkan pihak internal.
Namun mekanisme ini memang efektif. Banyak pengguna memilih mengunci token daripada langsung jual di pasar, sehingga tekanan jual akibat unlock bisa ditekan.
Daya tarik utama: Upgrade ke L1
DYDX beralih dari Arbitrum L2 ke chain Cosmos L1 milik sendiri, ini baru langkah besar. Chain sendiri berarti skalabilitas lebih tinggi, latensi lebih rendah, lebih cocok untuk trading frekuensi tinggi. Ini bukan perbaikan kecil, tapi perubahan strategi besar.
Alat lindung nilai tersedia, unlock bukan masalah
DYDX sendiri sudah menyediakan kontrak perpetual. Investor bisa mengambil posisi short pada kontrak DYDX untuk melindungi risiko spot—jadi jika harga jatuh karena unlock, keuntungan didapat dari posisi short. Ekosistem alat yang lengkap seperti ini menunjukkan platform sudah cukup matang.
Kontroversi masih ada
Ada yang mengkritik: kenapa token terkunci juga bisa dapat hasil staking? Ini kurang adil bagi investor ritel. Tapi dari hasilnya, desain ini memang menarik banyak partisipasi dan efektif menekan tekanan jual.
Bagaimana sekarang
Platform DYDX sendiri sedang berkembang, jumlah pengguna naik, partisipasi tata kelola makin tinggi. Setelah beralih ke L1, daya saing makin kuat. Unlock Desember nanti, belum tentu jadi bencana—lebih kepada ujian kematangan pasar. Kunci utamanya tetap pada likuiditas dan sentimen pasar saat itu.
Disclaimer: Konten ini hanya untuk referensi, bukan saran investasi. Aset kripto sangat fluktuatif dan berisiko tinggi, mohon putuskan dengan bijak sesuai kondisi masing-masing.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
DYDX Pembukaan Kunci Besar Desember: 150 Juta Token Akan Dirilis, Apakah Harganya Akan Anjlok?
DYDX token unlock yang dijadwalkan pada 1 Desember 2025 akan segera tiba, kali ini langsung melepaskan 150 juta token, membuat jumlah sirkulasi melonjak 80%. Peristiwa unlock sebesar ini selalu menjadi momen paling rawan di dunia kripto.
Unlock tidak selalu berarti harga anjlok
Angka yang terlihat menakutkan ini, sebenarnya data historisnya cukup kompleks. Beberapa kali unlock DYDX sebelumnya, ada yang menyebabkan harga turun, ada juga yang justru mendorong naik. Kuncinya bukan pada token itu sendiri, melainkan pada sentimen pasar, volume perdagangan, dan pilihan pemegang token.
Platform DYDX sendiri cukup solid—total volume perdagangan mencapai 1,4 triliun dolar AS, rata-rata transaksi harian 200 juta dolar AS, posisi terbuka 175 juta dolar AS. Data ini menunjukkan tingkat aktivitas pasar tinggi, sehingga mampu menyerap dampak unlock.
Staking jadi penyangga
DYDX menerapkan mekanisme staking: kunci token, bisa dapat USDC. Kedengarannya menarik, tapi ada satu kelemahan—token yang masih dikunci milik investor awal dan pendiri juga bisa ikut staking, jadi terkesan lebih menguntungkan pihak internal.
Namun mekanisme ini memang efektif. Banyak pengguna memilih mengunci token daripada langsung jual di pasar, sehingga tekanan jual akibat unlock bisa ditekan.
Daya tarik utama: Upgrade ke L1
DYDX beralih dari Arbitrum L2 ke chain Cosmos L1 milik sendiri, ini baru langkah besar. Chain sendiri berarti skalabilitas lebih tinggi, latensi lebih rendah, lebih cocok untuk trading frekuensi tinggi. Ini bukan perbaikan kecil, tapi perubahan strategi besar.
Alat lindung nilai tersedia, unlock bukan masalah
DYDX sendiri sudah menyediakan kontrak perpetual. Investor bisa mengambil posisi short pada kontrak DYDX untuk melindungi risiko spot—jadi jika harga jatuh karena unlock, keuntungan didapat dari posisi short. Ekosistem alat yang lengkap seperti ini menunjukkan platform sudah cukup matang.
Kontroversi masih ada
Ada yang mengkritik: kenapa token terkunci juga bisa dapat hasil staking? Ini kurang adil bagi investor ritel. Tapi dari hasilnya, desain ini memang menarik banyak partisipasi dan efektif menekan tekanan jual.
Bagaimana sekarang
Platform DYDX sendiri sedang berkembang, jumlah pengguna naik, partisipasi tata kelola makin tinggi. Setelah beralih ke L1, daya saing makin kuat. Unlock Desember nanti, belum tentu jadi bencana—lebih kepada ujian kematangan pasar. Kunci utamanya tetap pada likuiditas dan sentimen pasar saat itu.
Disclaimer: Konten ini hanya untuk referensi, bukan saran investasi. Aset kripto sangat fluktuatif dan berisiko tinggi, mohon putuskan dengan bijak sesuai kondisi masing-masing.