Jika kamu pernah masuk ke DeFi, pasti pernah dengar Uniswap. DEX legendaris yang lahir tahun 2018 ini sudah menjadi bursa terdesentralisasi dengan volume transaksi terbesar di ekosistem Ethereum. Kenapa sehebat itu? Karena Uniswap menghilangkan model buku order bursa tradisional dan memperkenalkan mekanisme automated market maker (AMM)—singkatnya, transaksi diproses lewat pool likuiditas yang dikelola smart contract. Pengguna bisa trading sekaligus dapat fee dengan menyediakan likuiditas.
Cara Kerja AMM
Bursa tradisional mengandalkan order beli dan jual, Uniswap berbeda. Inti logikanya: Penyedia likuiditas (LP) memasukkan dua token dalam proporsi setara ke smart contract untuk membentuk pool likuiditas, harga trading ditentukan rumus matematis (biasanya rumus produk tetap: x×y=k).
Saat kamu trading di Uniswap, sebenarnya kamu berinteraksi dengan pool likuiditas ini:
Kamu masukkan token A, lalu berdasarkan rumus dihitung berapa token B yang kamu dapat
Fee transaksi dibagi ke semua LP
Fee yang didapat LP sebanding dengan porsi mereka di pool
Keuntungan desain ini cuma satu kata: likuiditas selalu ada, walau harganya mungkin kurang ideal (ini disebut slippage), tapi transaksi pasti bisa terjadi.
Fitur Kunci Uniswap
1. Struktur Fee Bertingkat
0,05% → Pasangan stablecoin (fluktuasi rendah)
0,3% → Pasangan koin utama (fluktuasi sedang)
1% → Pasangan koin kecil (fluktuasi tinggi)
LP bisa pilih pool sesuai tingkat risiko.
2. Likuiditas Terpusat
Versi V3 menghadirkan fitur dewa: LP bisa memilih rentang harga tertentu untuk menyediakan likuiditas, bukan tersebar merata. Keuntungannya adalah efisiensi modal lebih tinggi dan potensi hasil lebih besar—tapi risikonya kalau harga keluar dari rentang yang ditentukan, likuiditas jadi tidak aktif.
3. Token Tata Kelola UNI
Memiliki hak suara di platform
Pemilik bisa ikut voting proposal
Jika “fee switch” diaktifkan, pemilik UNI bisa berbagi fee protokol
Tapi syaratnya tinggi, mengajukan proposal butuh minimal 1% dari total suplai UNI.
Apa yang Bisa Kamu Lakukan di Uniswap
Swap (Token Swap)
Fitur paling dasar—tukar token ERC-20 langsung dari wallet, tanpa fee seperti bursa tradisional.
Menjadi Penyedia Likuiditas (LP)
Deposit dua token dan dapatkan fee dari setiap transaksi. Tapi hati-hati dengan kerugian tidak tetap (impermanent loss): kalau harga kedua token berubah drastis, modalmu bisa berkurang.
Yield Farming
Deposit sertifikat LP ke program mining untuk dapat reward tambahan.
Ikut Tata Kelola
Pegang UNI untuk voting masa depan platform.
Panduan Cepat Pemula
Step 1: Siapkan Wallet
Bisa MetaMask, Trust Wallet, dll
Yang penting kompatibel Ethereum
Step 2: Deposit ETH untuk Gas Fee
Uniswap berjalan di jaringan Ethereum, transaksi butuh ETH untuk fee.
Step 3: Hubungkan Wallet ke Uniswap
Masuk ke app.uniswap.org, klik Connect Wallet untuk otorisasi.
Step 4: Mulai Trading
Pilih dua token yang ingin ditukar
Masukkan jumlah
Cek harga dan slippage
Konfirmasi transaksi
Tanda tangan di wallet
Tips Menghindari Slippage:
Slippage lebih tinggi saat volume ramai, hindari jam sibuk
Atur persentase slippage serendah mungkin, tapi jangan terlalu kecil supaya transaksi tidak gagal
Cara Benar Menyediakan Likuiditas
Klik Pool → Add Liquidity
Pilih pasangan token, masukkan jumlah (harus setara nilai)
Konfirmasi dan supply likuiditas
Dapatkan sertifikat LP
Imbal Hasil vs Risiko:
✅ Keuntungan: Dapat fee dari setiap transaksi, makin besar porsi makin banyak fee
⚠️ Risiko: Kerugian tidak tetap (impermanent loss)
Misal kamu deposit ETH dan USDC masing-masing senilai 500U (total 1000U)
Tiba-tiba ETH meroket, rasio ETH/USDC di pasar berubah
Untuk menjaga x×y=k, USDC kamu otomatis dikonversi ke ETH
Akhirnya asetmu mungkin hanya tersisa 900U
Itulah impermanent loss
Tapi disebut “tidak tetap” karena jika harga kembali, kerugian bisa pulih.
Cara Main Yield Farming
Jadi LP dulu, dapat sertifikat LP
Cari program mining yang sesuai
Deposit sertifikat LP ke mining
Klaim reward tambahan secara berkala
Bisa pakai alat seperti UniswapROI untuk pantau hasil.
Ringkasan
Uniswap dengan inovasi AMM-nya mematahkan dominasi bursa tradisional dan memungkinkan siapa pun jadi penyedia likuiditas. Ekosistemnya terus berkembang—dari V2 ke V3, dari pool sederhana ke likuiditas terpusat, fiturnya makin canggih.
Tapi jangan lupa: DeFi itu peluang sekaligus risiko. Impermanent loss, risiko smart contract, biaya slippage semua harus dipertimbangkan. Paling penting pahami mekanisme dulu sebelum invest, mulai kecil dan temukan strategi yang cocok.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Uniswap Analisis: Panduan Lengkap dari Mekanisme AMM hingga Likuiditas Mining
Apa itu Uniswap? Kenapa Begitu Populer
Jika kamu pernah masuk ke DeFi, pasti pernah dengar Uniswap. DEX legendaris yang lahir tahun 2018 ini sudah menjadi bursa terdesentralisasi dengan volume transaksi terbesar di ekosistem Ethereum. Kenapa sehebat itu? Karena Uniswap menghilangkan model buku order bursa tradisional dan memperkenalkan mekanisme automated market maker (AMM)—singkatnya, transaksi diproses lewat pool likuiditas yang dikelola smart contract. Pengguna bisa trading sekaligus dapat fee dengan menyediakan likuiditas.
Cara Kerja AMM
Bursa tradisional mengandalkan order beli dan jual, Uniswap berbeda. Inti logikanya: Penyedia likuiditas (LP) memasukkan dua token dalam proporsi setara ke smart contract untuk membentuk pool likuiditas, harga trading ditentukan rumus matematis (biasanya rumus produk tetap: x×y=k).
Saat kamu trading di Uniswap, sebenarnya kamu berinteraksi dengan pool likuiditas ini:
Keuntungan desain ini cuma satu kata: likuiditas selalu ada, walau harganya mungkin kurang ideal (ini disebut slippage), tapi transaksi pasti bisa terjadi.
Fitur Kunci Uniswap
1. Struktur Fee Bertingkat
LP bisa pilih pool sesuai tingkat risiko.
2. Likuiditas Terpusat Versi V3 menghadirkan fitur dewa: LP bisa memilih rentang harga tertentu untuk menyediakan likuiditas, bukan tersebar merata. Keuntungannya adalah efisiensi modal lebih tinggi dan potensi hasil lebih besar—tapi risikonya kalau harga keluar dari rentang yang ditentukan, likuiditas jadi tidak aktif.
3. Token Tata Kelola UNI
Tapi syaratnya tinggi, mengajukan proposal butuh minimal 1% dari total suplai UNI.
Apa yang Bisa Kamu Lakukan di Uniswap
Swap (Token Swap)
Fitur paling dasar—tukar token ERC-20 langsung dari wallet, tanpa fee seperti bursa tradisional.
Menjadi Penyedia Likuiditas (LP)
Deposit dua token dan dapatkan fee dari setiap transaksi. Tapi hati-hati dengan kerugian tidak tetap (impermanent loss): kalau harga kedua token berubah drastis, modalmu bisa berkurang.
Yield Farming
Deposit sertifikat LP ke program mining untuk dapat reward tambahan.
Ikut Tata Kelola
Pegang UNI untuk voting masa depan platform.
Panduan Cepat Pemula
Step 1: Siapkan Wallet
Step 2: Deposit ETH untuk Gas Fee Uniswap berjalan di jaringan Ethereum, transaksi butuh ETH untuk fee.
Step 3: Hubungkan Wallet ke Uniswap Masuk ke app.uniswap.org, klik Connect Wallet untuk otorisasi.
Step 4: Mulai Trading
Tips Menghindari Slippage:
Cara Benar Menyediakan Likuiditas
Imbal Hasil vs Risiko:
✅ Keuntungan: Dapat fee dari setiap transaksi, makin besar porsi makin banyak fee
⚠️ Risiko: Kerugian tidak tetap (impermanent loss)
Tapi disebut “tidak tetap” karena jika harga kembali, kerugian bisa pulih.
Cara Main Yield Farming
Bisa pakai alat seperti UniswapROI untuk pantau hasil.
Ringkasan
Uniswap dengan inovasi AMM-nya mematahkan dominasi bursa tradisional dan memungkinkan siapa pun jadi penyedia likuiditas. Ekosistemnya terus berkembang—dari V2 ke V3, dari pool sederhana ke likuiditas terpusat, fiturnya makin canggih.
Tapi jangan lupa: DeFi itu peluang sekaligus risiko. Impermanent loss, risiko smart contract, biaya slippage semua harus dipertimbangkan. Paling penting pahami mekanisme dulu sebelum invest, mulai kecil dan temukan strategi yang cocok.