Masuknya Western Union ke ekosistem Solana dengan stablecoin yang didukung USD memicu kontroversi di komunitas kripto. Analis Panos tidak berbelit-belit: ia menyebut langkah tersebut sebagai “predasi terpusat yang menyamar sebagai inovasi”.
Titik Balik
Semuanya dimulai ketika Solana melontarkan pesan langsung: “Tidak ada mata uang jembatan. Yang ada hanyalah stablecoin di Solana.” Pernyataan ini langsung mengenai inti narasi XRP.
Namun yang menarik, Panos berargumen bahwa industri ini telah membangun infrastruktur keuangan selama lebih dari satu dekade untuk menghilangkan perantara, bukan untuk mendaur ulang mereka dengan nama baru. Western Union telah puluhan tahun mengenakan komisi tinggi untuk transfer yang lambat. Apakah ini benar-benar inovasi atau hanya mempercantik sistem yang ingin dikalahkan oleh blockchain?
Mengapa XRP Berbeda?
Berbeda dengan stablecoin (yaitu hanya mendigitalisasi fiat), XRP dirancang sebagai mata uang jembatan native. DEX terintegrasinya memungkinkan:
Likuiditas instan antar aset
Konversi mata uang tanpa kustodian terpusat
Operasi permissionless (tanpa izin siapa pun)
Ini seperti membandingkan feri yang butuh izin dengan jembatan yang bisa dilalui siapa saja.
Taruhannya
Perselisihan ini bukan hanya soal teknologi. Ini soal filosofi: apakah kita percaya pada sistem terbuka atau membiarkan korporasi tradisional menguasai blockchain? Panos tegas: membiarkan Legacy Finance menguasai blockchain sama saja mengulang silo kontrol yang seharusnya kita hancurkan.
Sementara XRP SOL diperdagangkan di $1.94 (-3.46%), pertanyaannya masih menggantung: bagaimana masa depan settlement global? Stablecoin terpusat atau jembatan terdesentralisasi?
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mata Uang Terpusat atau Inovasi Terdesentralisasi? Debat XRP vs Western Union Memanas
Masuknya Western Union ke ekosistem Solana dengan stablecoin yang didukung USD memicu kontroversi di komunitas kripto. Analis Panos tidak berbelit-belit: ia menyebut langkah tersebut sebagai “predasi terpusat yang menyamar sebagai inovasi”.
Titik Balik
Semuanya dimulai ketika Solana melontarkan pesan langsung: “Tidak ada mata uang jembatan. Yang ada hanyalah stablecoin di Solana.” Pernyataan ini langsung mengenai inti narasi XRP.
Namun yang menarik, Panos berargumen bahwa industri ini telah membangun infrastruktur keuangan selama lebih dari satu dekade untuk menghilangkan perantara, bukan untuk mendaur ulang mereka dengan nama baru. Western Union telah puluhan tahun mengenakan komisi tinggi untuk transfer yang lambat. Apakah ini benar-benar inovasi atau hanya mempercantik sistem yang ingin dikalahkan oleh blockchain?
Mengapa XRP Berbeda?
Berbeda dengan stablecoin (yaitu hanya mendigitalisasi fiat), XRP dirancang sebagai mata uang jembatan native. DEX terintegrasinya memungkinkan:
Ini seperti membandingkan feri yang butuh izin dengan jembatan yang bisa dilalui siapa saja.
Taruhannya
Perselisihan ini bukan hanya soal teknologi. Ini soal filosofi: apakah kita percaya pada sistem terbuka atau membiarkan korporasi tradisional menguasai blockchain? Panos tegas: membiarkan Legacy Finance menguasai blockchain sama saja mengulang silo kontrol yang seharusnya kita hancurkan.
Sementara XRP SOL diperdagangkan di $1.94 (-3.46%), pertanyaannya masih menggantung: bagaimana masa depan settlement global? Stablecoin terpusat atau jembatan terdesentralisasi?