Jika kamu sudah lama di kripto dan masih belum paham apa itu liquidity pool, kamu tidak sendirian. Banyak orang melihat “Liquidity Farming” dan merasa terintimidasi, padahal sebenarnya lebih sederhana dari yang terlihat.
Ide Dasar
Bayangkan seperti ini: di exchange terdesentralisasi (DEX), tidak ada bank yang menunggu untuk menjual Bitcoin kepadamu. Sebagai gantinya, ada deposit token yang dikunci di smart contract. Kamu mendeposit BTC/USDT dalam jumlah yang sama, dan pengguna lain bisa melakukan swap langsung terhadap deposit tersebut. Sebagai imbalannya, kamu mendapatkan bagian dari biaya yang dibayarkan.
Orang yang mendeposit disebut “Liquidity Provider” (LP). Pada dasarnya ini seperti menjadi market maker, tapi tanpa perlu punya gelar MBA atau dana hedge fund.
Keuntungan (Bagian Menariknya)
1. Pendapatan pasif nyata: Selama kriptomu terkunci, ia menghasilkan fee. Bisa 5%, 20% bahkan sampai 100% per tahun, tergantung pool-nya.
2. Akses terus-menerus: Berbeda dengan exchange terpusat, liquidity pool tidak pernah kehabisan supply. Selalu ada likuiditas.
3. Desentralisasi murni: Tidak tergantung pada server terpusat atau seseorang yang harus menyetujui transaksimu.
Risiko (Bagian Tidak Nyaman)
Impermanent Loss - Ini yang utama: jika kamu deposit BTC/USDT saat BTC di harga $40k dan sekarang di $60k, pool secara otomatis mengurangi jumlah BTC-mu (karena harganya naik). Saat kamu tarik, bisa jadi kamu mendapat fee tapi rugi karena volatilitas harga. Ini risiko nyata yang sering diabaikan orang.
Kerentanan smart contract: Bug di kode = dana beku atau dicuri. Ini bisa terjadi.
Risiko pasar: Kalau semua crash 80%, pool-mu juga ikut terdampak.
Cara Kerjanya
Pilih pool (misal ETH/USDT)
Deposit jumlah yang sama dari kedua token
Dapatkan “LP token” yang merepresentasikan partisipasimu
Setiap trade di pool menghasilkan fee
Fee tersebut dibagikan secara proporsional ke semua LP
Saat menarik, kamu mendapatkan kembali tokenmu + keuntungan (dikurangi impermanent loss jika volatilitas ekstrem)
Di Mana Menemukan Pool
Ada beberapa platform dengan pool. Pilihan populer mencakup Uniswap, SushiSwap, PancakeSwap dan DEX terdesentralisasi lainnya. Masing-masing punya pool dengan tingkat risiko dan return yang berbeda.
Realitasnya
Liquidity pool bukanlah cara “cepat kaya”. Ini adalah alat untuk orang yang:
Mengerti bahwa impermanent loss adalah risiko nyata
Memiliki dana yang bisa “dilupakan” selama berbulan-bulan
Siap untuk rutin memonitor posisinya
Kalau kamu hanya ingin hodl tanpa ngapa-ngapain, lebih baik simpan tokenmu di wallet. Kalau ingin memaksimalkan setiap satoshi, pool menarik untuk dicoba.
Disclaimer: Seperti biasa, lakukan riset sebelum memasukkan uang. Pool dengan APY tinggi biasanya lebih berisiko. Tidak ada yang dijamin.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Pool Likuiditas di DeFi: Cara Mendapatkan Penghasilan Pasif (Namun Tetap Berhati-hati)
Jika kamu sudah lama di kripto dan masih belum paham apa itu liquidity pool, kamu tidak sendirian. Banyak orang melihat “Liquidity Farming” dan merasa terintimidasi, padahal sebenarnya lebih sederhana dari yang terlihat.
Ide Dasar
Bayangkan seperti ini: di exchange terdesentralisasi (DEX), tidak ada bank yang menunggu untuk menjual Bitcoin kepadamu. Sebagai gantinya, ada deposit token yang dikunci di smart contract. Kamu mendeposit BTC/USDT dalam jumlah yang sama, dan pengguna lain bisa melakukan swap langsung terhadap deposit tersebut. Sebagai imbalannya, kamu mendapatkan bagian dari biaya yang dibayarkan.
Orang yang mendeposit disebut “Liquidity Provider” (LP). Pada dasarnya ini seperti menjadi market maker, tapi tanpa perlu punya gelar MBA atau dana hedge fund.
Keuntungan (Bagian Menariknya)
1. Pendapatan pasif nyata: Selama kriptomu terkunci, ia menghasilkan fee. Bisa 5%, 20% bahkan sampai 100% per tahun, tergantung pool-nya.
2. Akses terus-menerus: Berbeda dengan exchange terpusat, liquidity pool tidak pernah kehabisan supply. Selalu ada likuiditas.
3. Desentralisasi murni: Tidak tergantung pada server terpusat atau seseorang yang harus menyetujui transaksimu.
Risiko (Bagian Tidak Nyaman)
Impermanent Loss - Ini yang utama: jika kamu deposit BTC/USDT saat BTC di harga $40k dan sekarang di $60k, pool secara otomatis mengurangi jumlah BTC-mu (karena harganya naik). Saat kamu tarik, bisa jadi kamu mendapat fee tapi rugi karena volatilitas harga. Ini risiko nyata yang sering diabaikan orang.
Kerentanan smart contract: Bug di kode = dana beku atau dicuri. Ini bisa terjadi.
Risiko pasar: Kalau semua crash 80%, pool-mu juga ikut terdampak.
Cara Kerjanya
Di Mana Menemukan Pool
Ada beberapa platform dengan pool. Pilihan populer mencakup Uniswap, SushiSwap, PancakeSwap dan DEX terdesentralisasi lainnya. Masing-masing punya pool dengan tingkat risiko dan return yang berbeda.
Realitasnya
Liquidity pool bukanlah cara “cepat kaya”. Ini adalah alat untuk orang yang:
Kalau kamu hanya ingin hodl tanpa ngapa-ngapain, lebih baik simpan tokenmu di wallet. Kalau ingin memaksimalkan setiap satoshi, pool menarik untuk dicoba.
Disclaimer: Seperti biasa, lakukan riset sebelum memasukkan uang. Pool dengan APY tinggi biasanya lebih berisiko. Tidak ada yang dijamin.