Banyak pemula sering bingung antara APY dan APR, padahal perbedaannya sangat besar untuk dompetmu.
**Singkatnya**: APR hanyalah tingkat bunga tahunan tanpa tambahan apa pun. APY sama, TETAPI sudah termasuk "bunga atas bunga" (komposisi). Artinya, uangmu menghasilkan keuntungan, lalu keuntungan itu juga menghasilkan lebih banyak keuntungan.
**Contoh nyata**: Jika kamu staking 1.000 USDC dengan APR 2%, kamu mendapatkan 20 USDC per tahun. Tapi jika APY-nya 3%, kamu dapat 30 USDC karena tambahan 1% itu berasal dari kapitalisasi majemuk. Terlihat kecil, tapi dalam skala besar dan waktu lebih lama, perbedaannya sangat signifikan.
**Rumus dasar**: > APY = (1 + r/n)^(nt) - 1
Di mana r = tingkat bunga, n = periode kapitalisasi per tahun, t = waktu.
**Di mana kamu melihat APY dalam kripto?** - **Staking**: Kamu mengunci kriptomu di jaringan PoS dan mendapatkan imbalan. APY di sini biasanya lebih tinggi. - **Yield Farming**: Meminjamkan kripto di platform DeFi untuk mendapatkan lebih banyak kripto. Risiko tinggi, APY tinggi. - **Pinjaman kripto**: Kamu meminjamkan asetmu, menerima bunga. APY sudah disepakati sebelumnya.
**Perlu diwaspadai**: APY hanya mengukur potensi imbal hasil. Tidak memperhitungkan volatilitas, risiko smart contract, maupun risiko likuiditas. Sebuah platform bisa menawarkan APY 100%, tapi kalau platformnya ambruk, kamu kehilangan semua.
**Kesimpulan**: Gunakan APY untuk membandingkan peluang, tapi jangan lupa menilai risiko nyata di balik setiap peluang. Imbal hasil tertinggi tidak ada artinya kalau modalmu hilang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
# APY vs APR: Mengapa Penting dalam Kripto?
Banyak pemula sering bingung antara APY dan APR, padahal perbedaannya sangat besar untuk dompetmu.
**Singkatnya**: APR hanyalah tingkat bunga tahunan tanpa tambahan apa pun. APY sama, TETAPI sudah termasuk "bunga atas bunga" (komposisi). Artinya, uangmu menghasilkan keuntungan, lalu keuntungan itu juga menghasilkan lebih banyak keuntungan.
**Contoh nyata**: Jika kamu staking 1.000 USDC dengan APR 2%, kamu mendapatkan 20 USDC per tahun. Tapi jika APY-nya 3%, kamu dapat 30 USDC karena tambahan 1% itu berasal dari kapitalisasi majemuk. Terlihat kecil, tapi dalam skala besar dan waktu lebih lama, perbedaannya sangat signifikan.
**Rumus dasar**:
> APY = (1 + r/n)^(nt) - 1
Di mana r = tingkat bunga, n = periode kapitalisasi per tahun, t = waktu.
**Di mana kamu melihat APY dalam kripto?**
- **Staking**: Kamu mengunci kriptomu di jaringan PoS dan mendapatkan imbalan. APY di sini biasanya lebih tinggi.
- **Yield Farming**: Meminjamkan kripto di platform DeFi untuk mendapatkan lebih banyak kripto. Risiko tinggi, APY tinggi.
- **Pinjaman kripto**: Kamu meminjamkan asetmu, menerima bunga. APY sudah disepakati sebelumnya.
**Perlu diwaspadai**: APY hanya mengukur potensi imbal hasil. Tidak memperhitungkan volatilitas, risiko smart contract, maupun risiko likuiditas. Sebuah platform bisa menawarkan APY 100%, tapi kalau platformnya ambruk, kamu kehilangan semua.
**Kesimpulan**: Gunakan APY untuk membandingkan peluang, tapi jangan lupa menilai risiko nyata di balik setiap peluang. Imbal hasil tertinggi tidak ada artinya kalau modalmu hilang.