Semua orang membicarakan mining cloud sebagai solusi ajaib bagi mereka yang tidak ingin berinvestasi pada hardware. Tapi, apakah benar-benar seuntung itu? Mari kita ungkap dengan angka nyata, bukan janji manis.
Tawaran yang menggoda
Mining cloud terdengar menarik: kamu menyewa daya komputasi, penyedia menangani semua (listrik, perawatan, pengaturan), dan kamu tinggal menunggu keuntungan. Tanpa hardware mahal, tanpa pusing teknis. Sempurna… secara teori.
Keuntungan yang memang nyata
Batas masuk rendah: Tidak perlu $9,500 untuk membeli Antminer S19 Pro. Bisa mulai dari jauh lebih sedikit.
Tanpa repot teknis: Penyedia mengelola semuanya. Kamu hanya setor uang dan terima satoshi (atau seharusnya begitu).
Biaya operasional sudah termasuk: Listrik (masalah terbesar) sudah masuk ke harga sewa.
Skalabilitas cepat: Ganti paket kapan saja tanpa kehilangan likuiditas di hardware usang.
Diversifikasi: Beberapa penyedia menawarkan kontrak untuk Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dll.
Perangkap tersembunyi
Sekarang bagian pentingnya:
1. Risiko penipuan itu nyata
Secara historis, industri ini penuh dengan skema Ponzi berkedok mining cloud. Banyak penyedia menghilang saat harga Bitcoin turun. Riset mendalam wajib hukumnya.
2. Ketergantungan total pada penyedia
Jika perusahaan bangkrut, pindah, atau kena serangan DDoS lama, kamu tidak dapat apa-apa. Nol jalur hukum di sebagian besar kasus.
3. Tanpa kendali nyata
Kamu tidak bisa optimasi apapun. Tidak tahu pasti hardware apa yang menambang untukmu, di mana lokasinya, atau apakah penyedia memakainya untuk tujuan lain.
4. Keuntungan tertekan
Penyedia mengambil bagiannya. Untungmu pasti lebih kecil dibanding mining langsung dengan hardware yang sama.
Angka bicara
Mari bandingkan mining tradisional vs cloud (berdasarkan kasus nyata 2024):
Mining tradisional (Antminer S19 Pro - 110 TH/s):
Biaya awal: $9,500
Konsumsi: 3,250W
Biaya listrik: ~$10/hari (dengan $0.12/kWh)
Pendapatan kotor: ~$310/hari
Keuntungan bersih harian: ~$300
Keuntungan bersih bulanan: ~$9,000
ROI: 13 bulan (tanpa menghitung depresiasi hardware)
Mining cloud (kontrak 2 tahun, 110 TH/s):
Biaya kontrak: $7,650 untuk 2 tahun
Pendapatan kotor: ~$222/hari (lebih kecil dari ASIC karena penyedia ambil bagiannya)
Listrik: sudah termasuk harga
Keuntungan bersih harian: ~$222
Keuntungan bersih bulanan: ~$6,660
Keuntungan total dalam 2 tahun: ~$152,670
Putusan:
Ya, cloud menang di skenario ini, tetapi dengan catatan besar: asumsikan penyedia tidak menghilang, tidak mengurangi daya sewa, dan harga Bitcoin/Ethereum stabil. Perubahan kecil pada kesulitan atau harga bisa menipiskan margin.
Siapa yang cocok dengan setiap opsi?
Mining tradisional (ASIC/GPU di rumah):
✅ Punya modal untuk investasi ($5k-$20k+)
✅ Ingin kontrol penuh
✅ Berniat menambang jangka panjang (3+ tahun)
✅ Memiliki listrik murah
✅ Siap menghadapi hardware/bising/perawatan
Mining cloud:
✅ Ingin coba tanpa risiko hardware usang
✅ Modal terbatas untuk investasi
✅ Tidak punya pengetahuan teknis (tetap lakukan riset)
✅ Masalah ruang/bising
⚠️ HANYA jika pakai penyedia yang terverifikasi dan punya rekam jejak jelas
Tanda bahaya (Red flags)
Janji ROI >100% per tahun
Tidak ada info jelas tentang lokasi server
Tekanan untuk mengajak teman (MLM vibes)
Tidak transparan soal biaya riil
Review hanya di platform mereka sendiri
Kesimpulan pahit
Mining cloud bisa menguntungkan, tapi dengan risiko yang tidak ada di mining tradisional. Ini seperti memilih antara:
Membeli mobil dan merawat sendiri (kontrol + tanggung jawab)
Sewa mobil (lebih simpel, tapi tergantung penyewa)
Jika pilih cloud, investasikan setengah waktu untuk memeriksa penyedia, bukan hanya hitung untung. Banyak yang habis-habisan gara-gara lewat langkah krusial ini.
TL;DR: Keduanya bisa jalan, tapi cloud = risiko penipuan, tradisional = risiko depresiasi. Pilih sesuai toleransi risiko dan modal yang dimiliki.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Penambangan cloud atau ASIC di rumah? Inilah kenyataan pahitnya
Semua orang membicarakan mining cloud sebagai solusi ajaib bagi mereka yang tidak ingin berinvestasi pada hardware. Tapi, apakah benar-benar seuntung itu? Mari kita ungkap dengan angka nyata, bukan janji manis.
Tawaran yang menggoda
Mining cloud terdengar menarik: kamu menyewa daya komputasi, penyedia menangani semua (listrik, perawatan, pengaturan), dan kamu tinggal menunggu keuntungan. Tanpa hardware mahal, tanpa pusing teknis. Sempurna… secara teori.
Keuntungan yang memang nyata
Perangkap tersembunyi
Sekarang bagian pentingnya:
1. Risiko penipuan itu nyata
Secara historis, industri ini penuh dengan skema Ponzi berkedok mining cloud. Banyak penyedia menghilang saat harga Bitcoin turun. Riset mendalam wajib hukumnya.
2. Ketergantungan total pada penyedia
Jika perusahaan bangkrut, pindah, atau kena serangan DDoS lama, kamu tidak dapat apa-apa. Nol jalur hukum di sebagian besar kasus.
3. Tanpa kendali nyata
Kamu tidak bisa optimasi apapun. Tidak tahu pasti hardware apa yang menambang untukmu, di mana lokasinya, atau apakah penyedia memakainya untuk tujuan lain.
4. Keuntungan tertekan
Penyedia mengambil bagiannya. Untungmu pasti lebih kecil dibanding mining langsung dengan hardware yang sama.
Angka bicara
Mari bandingkan mining tradisional vs cloud (berdasarkan kasus nyata 2024):
Mining tradisional (Antminer S19 Pro - 110 TH/s):
Mining cloud (kontrak 2 tahun, 110 TH/s):
Putusan:
Ya, cloud menang di skenario ini, tetapi dengan catatan besar: asumsikan penyedia tidak menghilang, tidak mengurangi daya sewa, dan harga Bitcoin/Ethereum stabil. Perubahan kecil pada kesulitan atau harga bisa menipiskan margin.
Siapa yang cocok dengan setiap opsi?
Mining tradisional (ASIC/GPU di rumah):
Mining cloud:
Tanda bahaya (Red flags)
Kesimpulan pahit
Mining cloud bisa menguntungkan, tapi dengan risiko yang tidak ada di mining tradisional. Ini seperti memilih antara:
Jika pilih cloud, investasikan setengah waktu untuk memeriksa penyedia, bukan hanya hitung untung. Banyak yang habis-habisan gara-gara lewat langkah krusial ini.
TL;DR: Keduanya bisa jalan, tapi cloud = risiko penipuan, tradisional = risiko depresiasi. Pilih sesuai toleransi risiko dan modal yang dimiliki.