Pembuat kebijakan Fed, Dhingra, baru-baru ini mengangkat sebuah paradoks yang menarik: pengeluaran konsumen tetap mengejutkan lesu meskipun pertumbuhan upah riil telah sejalan dengan ekonomi maju lainnya. Ketidakcocokan antara kenaikan pendapatan dan pola konsumsi aktual menunjukkan adanya masalah struktural yang lebih dalam. Bisa jadi beban utang rumah tangga, perubahan perilaku tabungan, atau sekadar hilangnya kepercayaan konsumen. Bagaimanapun, ini adalah poin data yang patut diperhatikan—terutama bagi siapa saja yang melacak bagaimana tren makro dapat berdampak pada aset berisiko dan pasar kripto di kemudian hari.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
5 Suka
Hadiah
5
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ApeWithNoFear
· 4jam yang lalu
Benar-benar aneh... Orang-orang yang menghasilkan lebih banyak justru menghabiskan lebih sedikit? Rasanya seperti terjebak dalam sesuatu.
Lihat AsliBalas0
AirdropBlackHole
· 4jam yang lalu
Pendapatan naik tetapi konsumsi tidak mengikuti, secara sederhana itu berarti orang-orang takut dan harus menabung.
Lihat AsliBalas0
Layer2Arbitrageur
· 4jam yang lalu
lmao tesis keruntuhan konsumsi sebenarnya adalah permainan yang tidak dipikirkan orang saat ini. jika Anda menghitung rasio pelayanan utang vs pendapatan yang dapat dibelanjakan, ada ratusan bps spread yang menunggu untuk di-arb setelah pasar menyadari ini bukan transitori. saya melihat pola yang persis ini sebelum 2020, likuidasi cascade terasa berbeda ketika ritel akhirnya menyerah.
Lihat AsliBalas0
SmartContractWorker
· 4jam yang lalu
Gaji naik tapi konsumsi malah turun? Inilah kebenarannya... hanya beban utang saja.
Lihat AsliBalas0
EntryPositionAnalyst
· 4jam yang lalu
Gaji naik tetapi uangnya tetap tidak bisa dikeluarkan, ini adalah sinyal bahaya yang sebenarnya, kombinasi dari utang + krisis kepercayaan.
Lihat AsliBalas0
ponzi_poet
· 4jam yang lalu
Gaji naik tetapi uangnya tetap tidak bisa dibelanjakan, hal ini memang aneh... Apakah karena tertekan utang atau memang tidak percaya diri?
Pembuat kebijakan Fed, Dhingra, baru-baru ini mengangkat sebuah paradoks yang menarik: pengeluaran konsumen tetap mengejutkan lesu meskipun pertumbuhan upah riil telah sejalan dengan ekonomi maju lainnya. Ketidakcocokan antara kenaikan pendapatan dan pola konsumsi aktual menunjukkan adanya masalah struktural yang lebih dalam. Bisa jadi beban utang rumah tangga, perubahan perilaku tabungan, atau sekadar hilangnya kepercayaan konsumen. Bagaimanapun, ini adalah poin data yang patut diperhatikan—terutama bagi siapa saja yang melacak bagaimana tren makro dapat berdampak pada aset berisiko dan pasar kripto di kemudian hari.