Selama bertahun-tahun, jebakan yang saya alami sudah cukup untuk menulis sebuah buku berjudul "Sejarah Darah dan Air Mata Perdagangan Futures". Setiap kali saya melihat pemula membuka posisi berulang kali saat sideways, saya tidak bisa tidak ingin memberi nasihat sedikit - dulu saya juga mengosongkan akun saya seperti itu, rasanya seperti menari di ladang ranjau, bisa keluar hanya bergantung pada keberuntungan.

Pertama-tama, mari kita bicarakan mengenai hal yang paling penting: Jangan jatuh cinta pada pergerakan harga yang berfluktuasi, hanya dengan mengikuti tren Anda bisa bertahan.

Leverage ini pada dasarnya digunakan untuk memperbesar peluang yang pasti, bukan untuk mempertaruhkan arah. Dulu saya tidak mengerti, BTC terjebak di suatu kisaran harga selama setengah bulan, saya tetap membuka posisi lebih dari sepuluh kali. Hasilnya? Stop loss saya terus-menerus terpukul, dan akhirnya angka di akun saya sangat buruk untuk dilihat. Sideways dengan leverage tinggi, seperti memasukkan uang ke dalam mesin penghancur kertas, setelah beberapa putaran, seberapa tebal pun modal yang dimiliki tidak akan bertahan.

Sekarang prinsip saya sangat sederhana: jika tidak melihat sinyal arah yang jelas ( seperti terus menerus menembus level tekanan kunci, atau MACD membentuk pola yang jelas di posisi kunci ), saya tidak akan bergerak. Tahun lalu ETH naik dari 1800 ke 2400, saya sabar menunggu sampai ia stabil di 2000 baru masuk, setelah tiga kali operasi, saya tidak hanya mengembalikan kerugian sebelumnya, tetapi juga mendapatkan keuntungan dua kali lipat, tingkat kemenangan langsung melesat dari tiga puluh persen menjadi tujuh puluh persen. Singkatnya: Sideways adalah mesin penggiling daging, tren adalah mesin penarik uang.

Katakan lagi hukum kedua: Jangan ragu untuk berhenti saat saatnya tiba, dan jangan bertahan mati-matian saat harus mengakui kalah.

Sebagian besar orang terjebak dalam dua kata—"tidak rela". Mendapatkan 5000 berpikir tentang 10000, hasilnya ketika pasar berbalik, modal pun hilang bersih; rugi 1000 malah menambah 2000, sambil menghibur diri bahwa itu adalah "mengoptimalkan biaya".