Masih ingat diri kamu yang bekerja di pabrik elektronik dengan sistem shift tiga itu? Gaji bulanan sedikit lebih dari tiga ribu, setiap bulan mengirim setengahnya ke rumah, uang yang tersisa bahkan harus ditabung selama dua bulan untuk membeli sepatu yang layak. Kemewahan terbesar di masa itu adalah pergi ke toko serba ada pada akhir pekan untuk membeli sebotol cola dan mie instan.

Siapa yang bisa membayangkan, saldo akun beberapa tahun kemudian akan membuat saya yang saat itu meragukan hidup? Ini bukan mitos kaya mendadak — saya telah jatuh bangun di pasar perdagangan, biaya pendidikan yang saya rugikan bisa mengelilingi bumi beberapa kali. Hari ini saya akan membagikan beberapa pelajaran berharga yang saya dapatkan, semuanya diperoleh dengan uang sungguhan, yang bisa menghindarkan pemula dari tiga tahun jalan yang sulit.

**Pelajaran Pertama: Membedakan "Wash Trading" dan "Crash", Jangan Menakuti Diri Sendiri**

Dua tahun pertama itu benar-benar bencana. Suatu ketika, suatu koin naik 20%, lalu mulai turun perlahan. Saya menatap candlestick hijau itu seperti melihat acara pemakaman, tangan saya bergetar hingga saya tidak bisa memegang mouse dengan stabil, di pikiran saya hanya ada satu pemikiran — cepat-cepat lari! Jadi saya segera menjual semua aset.

Jadi, bagaimana? Setelah turun beberapa hari, tiba-tiba naik lagi dan melesat 50%. Saat itu saya duduk di kos, melihat batang merah yang naik tajam, merasa seperti badut. Ini bukan trading koin, ini seperti menjadi pahlawan tanpa tanda jasa bagi pasar!

Tapi pengalaman lain membuat saya tercerahkan. Jenis koin yang sama, kali ini meloncat 30% tiba-tiba terjun bebas, K-line langsung runtuh seperti air terjun. Kali ini saya tidak ragu, langsung stop loss dalam sekejap. Selanjutnya, ia benar-benar terjun bebas 40%, saya selamat dari malapetaka, malam itu makan mie instan terasa lebih enak dari biasanya.

Garis bawahi: setelah lonjakan mendadak