Saat dia dikenali, dia masih tipe pekerja biasa—

Gaji bulanan cukup untuk hidup, sesekali harus pakai kartu kredit untuk darurat.

Kemudian dia tiba-tiba bertanya padaku, apakah bisa mengajarinya bermain aset digital.

Saat itu aku berpikir, lagi-lagi orang yang ingin cepat kaya.

Hasilnya kurang dari setengah tahun, dia benar-benar mengumpulkan uang yang sebelumnya tidak bisa dia tabung selama setahun.

Awalnya? Itu benar-benar seperti lokasi bencana.

Naik 5% saja dia panik keluar, takut harga turun kembali dalam sekejap;

Kalau turun 30% dia tetap bertahan, terus mengulang-ulang "Pasti akan naik kembali";

Siang hari rapat diam-diam memantau ponsel, bangun tengah malam langsung cek pasar.

Aku pernah melihat dia mengirim status di media sosial pukul 3 pagi: "Ngantuk lagi, mau jual rugi?"

Uangnya belum didapat, orangnya sudah kelelahan karena dipermainkan.

Kemudian aku buatkan tiga aturan mati untuk dia—

Terdengar sederhana, tapi tidak banyak yang mampu melakukannya.

**Aturan satu: Maksimal dua kali transaksi sehari**

Pasar lagi gila-gilanya, tetap harus kendalikan diri.
Transaksi yang terlalu sering hanya akan membuatmu jadi mesin penarikan biaya.

**Aturan dua: Sebelum order harus tulis jelas logikanya**

Kenapa beli? Berapa stop loss-nya? Target keuntungan apa?
Tulis, lalu harus dilaksanakan, tidak boleh berubah-ubah di tengah jalan.

**Aturan tiga: Ukuran posisi tidak lebih dari 10%**

Kalau untung, boleh tambah sedikit, tapi kalau melihat tren tidak sesuai, langsung tarik.
Jangan berharap beruntung, pasar tidak akan berhenti karena kamu miskin.

Dia awalnya cukup tidak setuju:

"Begitu konservatif, kapan aku bisa bangkit lagi?"

Aku cuma membalas:

"Pertama, pikirkan, berapa banyak orang yang berteriak ingin cepat kaya, sekarang masih ada berapa?"

Tiga bulan kemudian.

Perubahannya bahkan aku sendiri tidak menyangka.

Dulu dia seperti kecanduan memantau pasar, sekarang mungkin cuma dua kali seminggu;

Akun dari kerugian floating yang hijau, berubah menjadi keuntungan stabil;

Hari itu dia bilang padaku:

"Sekarang aku tidak mau lagi buru-buru kaya dalam semalam, aku cuma ingin hidup lebih santai."

Dia tidak lagi menjadi pemula yang dipimpin garis K, tapi sudah belajar mengendalikan ritme trading.

Saat itu aku sadar—dia sudah menang melawan kebanyakan orang.

Banyak orang bertanya padaku, apakah orang biasa bisa bangkit dari aset digital?

Aku bilang, tentu saja bisa.

Tapi bukan mengandalkan keberuntungan atau rumor kecil,

Melainkan disiplin, sabar, dan keras terhadap diri sendiri.

Pasar selalu menguji sifat manusia.

Orang yang mampu mengendalikan tangan dan menenangkan hati, berhak bertahan sampai akhir.

Jangan buru-buru mencari keuntungan sepuluh kali lipat, seratus kali lipat yang tak pasti,

Bisa bertahan hidup, bisa terus meraih keuntungan,

Itulah sikap pemenang sejati.