Lebih dari 25% perusahaan besar berencana melakukan pengurangan tenaga kerja dalam dua belas bulan mendatang, dan AI adalah penyebab utamanya. Posisi tingkat pemula? Mereka menjadi yang pertama dipangkas.
Gelombang otomatisasi ini bukan lagi sekadar teori—ini mengubah strategi perekrutan di tingkat tertinggi. Staf junior yang melakukan tugas berulang menjadi tidak diperlukan lagi karena algoritma mengambil alih. Perusahaan sangat percaya diri pada peningkatan efisiensi, bahkan jika itu berarti mengurangi sumber daya manusia.
Perubahan ini menimbulkan pertanyaan di luar sekadar kehilangan pekerjaan. Apa yang terjadi ketika tangga karier tradisional kehilangan anak tangganya? Bagaimana lulusan baru mendapatkan pengalaman ketika posisi awal menghilang? Dampak gelombang ini bisa mendefinisikan ulang dinamika tempat kerja untuk satu generasi.
Bagi mereka yang mengikuti tren teknologi, ini bukan hal yang mengejutkan. Kemampuan AI telah berkembang pesat, dan CFO menyukai narasi penghematan biaya. Tapi kecepatan adopsi ini mungkin mengejutkan banyak orang. Adaptasi bukan lagi pilihan—ini adalah tentang bertahan hidup.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
13 Suka
Hadiah
13
5
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
WinterWarmthCat
· 3jam yang lalu
Kerja sambilan tanpa gaji pokok, malah bersaing di sini
Lihat AsliBalas0
GasFeeCryer
· 3jam yang lalu
Belum lagi uang lembur, malah memecat orang. Perusahaan buruk ini menghadapi satu masalah setelah yang lain.
Lihat AsliBalas0
ChainMelonWatcher
· 3jam yang lalu
PHK itu cuma pemerintahan malas, bahkan anjing pun nggak mau pergi
Lebih dari 25% perusahaan besar berencana melakukan pengurangan tenaga kerja dalam dua belas bulan mendatang, dan AI adalah penyebab utamanya. Posisi tingkat pemula? Mereka menjadi yang pertama dipangkas.
Gelombang otomatisasi ini bukan lagi sekadar teori—ini mengubah strategi perekrutan di tingkat tertinggi. Staf junior yang melakukan tugas berulang menjadi tidak diperlukan lagi karena algoritma mengambil alih. Perusahaan sangat percaya diri pada peningkatan efisiensi, bahkan jika itu berarti mengurangi sumber daya manusia.
Perubahan ini menimbulkan pertanyaan di luar sekadar kehilangan pekerjaan. Apa yang terjadi ketika tangga karier tradisional kehilangan anak tangganya? Bagaimana lulusan baru mendapatkan pengalaman ketika posisi awal menghilang? Dampak gelombang ini bisa mendefinisikan ulang dinamika tempat kerja untuk satu generasi.
Bagi mereka yang mengikuti tren teknologi, ini bukan hal yang mengejutkan. Kemampuan AI telah berkembang pesat, dan CFO menyukai narasi penghematan biaya. Tapi kecepatan adopsi ini mungkin mengejutkan banyak orang. Adaptasi bukan lagi pilihan—ini adalah tentang bertahan hidup.