Dolar Australia sempat mendekati level tertinggi dalam tujuh minggu di atas 0,6600 sebelum mundur saat Dolar AS melakukan pemulihan. Volatilitas ini terjadi saat pasar mencerna revisi besar-besaran terhadap data ketenagakerjaan AS dan menyesuaikan ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve.
Revisi tahunan terbaru pada Nonfarm Payrolls mengungkapkan bahwa ekonomi AS menambah sekitar 900.000 pekerjaan lebih sedikit daripada yang dilaporkan sebelumnya antara Maret 2024 dan Maret 2025. Angka-angka ini sangat penting mengingat politisasi data pekerjaan oleh pemerintahan Trump, dan analis harus bersiap untuk penyesuaian ke bawah lebih lanjut karena angka-angka tersebut belum mencerminkan dampak ekonomi pasca tarif.
Akurasi dari estimasi ini semakin sulit dalam lingkungan di mana perubahan kebijakan presiden dapat terjadi secara tiba-tiba dengan konsekuensi ekonomi yang luas.
Sentimen pasar terkait kebijakan Fed telah berubah secara dramatis, dengan Alat FedWatch CME kini menunjukkan kepastian hampir 100% akan pemotongan 25 basis poin pada 17 September. Trader yang lebih agresif bahkan memperkirakan probabilitas 17% untuk pengurangan yang lebih besar sebesar 50 basis poin, menunjukkan tekanan yang semakin meningkat pada Fed dari kedua indikator ekonomi dan kekuatan politik.
Spekulasi ini tetap ada meskipun laporan Indeks Harga Konsumen AS yang akan datang pada hari Kamis, yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap keras di atas target 2% dari Fed. Kontradiksi ini menciptakan dilema kebijakan bagi bank sentral, terlepas dari di mana suku bunga saat ini berada relatif terhadap suku bunga alami.
Untuk Dolar Australia, perkembangan ini menciptakan lanskap yang menantang. Sementara ekspektasi pemotongan suku bunga AS biasanya menguntungkan Aussie, penguatan kembali greenback dan ketidakpastian pasar yang lebih luas membatasi potensi kenaikan. Trader harus memperhatikan dengan seksama baik data inflasi AS yang akan datang maupun sinyal dari RBA mengenai arah kebijakan mereka sendiri dalam lingkungan yang semakin kompleks ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
AUD/USD Berjuang Melawan Dolar yang Bangkit Kembali di Tengah Spekulasi Pemotongan Suku Bunga
Dolar Australia sempat mendekati level tertinggi dalam tujuh minggu di atas 0,6600 sebelum mundur saat Dolar AS melakukan pemulihan. Volatilitas ini terjadi saat pasar mencerna revisi besar-besaran terhadap data ketenagakerjaan AS dan menyesuaikan ekspektasi pemotongan suku bunga Federal Reserve.
Revisi tahunan terbaru pada Nonfarm Payrolls mengungkapkan bahwa ekonomi AS menambah sekitar 900.000 pekerjaan lebih sedikit daripada yang dilaporkan sebelumnya antara Maret 2024 dan Maret 2025. Angka-angka ini sangat penting mengingat politisasi data pekerjaan oleh pemerintahan Trump, dan analis harus bersiap untuk penyesuaian ke bawah lebih lanjut karena angka-angka tersebut belum mencerminkan dampak ekonomi pasca tarif.
Akurasi dari estimasi ini semakin sulit dalam lingkungan di mana perubahan kebijakan presiden dapat terjadi secara tiba-tiba dengan konsekuensi ekonomi yang luas.
Sentimen pasar terkait kebijakan Fed telah berubah secara dramatis, dengan Alat FedWatch CME kini menunjukkan kepastian hampir 100% akan pemotongan 25 basis poin pada 17 September. Trader yang lebih agresif bahkan memperkirakan probabilitas 17% untuk pengurangan yang lebih besar sebesar 50 basis poin, menunjukkan tekanan yang semakin meningkat pada Fed dari kedua indikator ekonomi dan kekuatan politik.
Spekulasi ini tetap ada meskipun laporan Indeks Harga Konsumen AS yang akan datang pada hari Kamis, yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi tetap keras di atas target 2% dari Fed. Kontradiksi ini menciptakan dilema kebijakan bagi bank sentral, terlepas dari di mana suku bunga saat ini berada relatif terhadap suku bunga alami.
Untuk Dolar Australia, perkembangan ini menciptakan lanskap yang menantang. Sementara ekspektasi pemotongan suku bunga AS biasanya menguntungkan Aussie, penguatan kembali greenback dan ketidakpastian pasar yang lebih luas membatasi potensi kenaikan. Trader harus memperhatikan dengan seksama baik data inflasi AS yang akan datang maupun sinyal dari RBA mengenai arah kebijakan mereka sendiri dalam lingkungan yang semakin kompleks ini.