Risalah pertemuan terbaru yang diumumkan oleh Federal Reserve mengungkapkan adanya perbedaan pendapat yang signifikan di antara para pengambil keputusan mengenai kebijakan suku bunga. Meskipun para pejabat sepakat bahwa tanda-tanda perlambatan pertumbuhan lapangan kerja lebih besar daripada kekhawatiran inflasi, yang mendukung keputusan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin bulan lalu, pandangan mengenai arah suku bunga di masa depan tidaklah seragam.

Sebagian besar pejabat cenderung untuk lebih melonggarkan kebijakan moneter selama sisa tahun ini, menganggap bahwa ini mungkin merupakan langkah yang tepat. Namun, ada juga sejumlah pejabat yang memiliki pendapat berbeda, yang mungkin berpendapat bahwa penurunan suku bunga bulan lalu tidak perlu, atau mendukung untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah. Dari 19 pejabat yang hadir, sedikit lebih dari setengahnya memperkirakan bahwa akan ada setidaknya dua penurunan suku bunga lagi tahun ini, yang mengisyaratkan bahwa Federal Reserve mungkin akan mengambil tindakan berturut-turut pada pertemuan bulan ini dan Desember.

Perlu dicatat bahwa 7 pejabat diperkirakan tidak akan ada penurunan suku bunga lebih lanjut tahun ini, yang menyoroti tantangan yang dihadapi Ketua Federal Reserve Powell dalam mencari konsensus. Meskipun notulen Federal Reserve biasanya terlihat ketinggalan zaman karena keterlambatan waktu publikasinya, notulen ini tetap memiliki nilai referensi yang kuat karena penghentian pemerintah yang menyebabkan pejabat kekurangan data ekonomi baru.

Saat ini, pasar secara umum memperkirakan bahwa Federal Reserve akan kembali menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan berikutnya di bulan Oktober. Namun, mengingat adanya perbedaan pendapat di dalam, apakah ekspektasi ini dapat terwujud masih perlu dilihat. Keputusan masa depan Federal Reserve tentang bagaimana menyeimbangkan berbagai faktor seperti pekerjaan, inflasi, dan pertumbuhan ekonomi akan terus menjadi fokus perhatian pasar keuangan.