Dalam tradisi filosofis Barat, kita memiliki empat elemen klasik dari alam:
1. Tanah 2. Air 3. Udara 4. Api
Itulah orang Yunani kuno yang pertama kali membicarakannya. Empedocles, Aristoteles. Mereka percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta terbuat dari komponen dasar ini. Terlihat terlalu sederhana hari ini, kan?
Setiap elemen membawa makna tersendiri. Mari kita lihat:
1. **Tanah**: Ini adalah keteguhan. Struktur. Segala sesuatu yang padat dan nyata. Menghubungkan kita dengan tanah, dengan beton. Perasaan aman ketika kita menginjak tanah yang kokoh.
2. **Air**: Selalu mengalir. Menyesuaikan dengan bentuk apa pun. Ini adalah kehidupan! Perasaan kita seperti itu - kadang tenang seperti danau, kadang bergelora seperti laut yang ganas.
3. **Udara**: Ringan, tidak mungkin dipegang. Pikiran seperti udara. Datang dan pergi. Kebebasan. Ide-ide yang beredar tanpa batas.
4. **Api**: Energi murni. Mengubah segala sesuatu yang disentuhnya. Bukan kebetulan kita berbicara tentang "hasrat membara". Api mengubah segalanya, selamanya.
Di alam, elemen-elemen ini muncul di mana-mana. Seperti ini:
- Musim: Air adalah musim semi (semuanya basah dan tumbuh ). Api adalah musim panas (panas, intens ). Tanah menjadi musim gugur (panen, buah-buahan ). Udara tampak seperti musim dingin (dingin, kosong ).
- Arah mata angin juga memiliki koneksi ini. Tanah di Utara. Api membara di Selatan. Udara berhembus di Timur. Air mengalir ke Barat.
- Lihat sekeliling. Gunung? Tanah. Sungai? Air. Angin kencang? Udara. Gunung berapi? Api murni.
Tradisi spiritual mengagumi simbol-simbol ini. Tidak sepenuhnya jelas mengapa begitu banyak budaya yang berbeda sampai pada kesimpulan yang serupa. Tapi agak masuk akal. Menyeimbangkan elemen-elemen ini di dalam diri kita? Mungkin itu adalah jalan menuju harmoni batin. Siapa yang tahu?
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
# 4 Elemen Alam dan Maknanya
Dalam tradisi filosofis Barat, kita memiliki empat elemen klasik dari alam:
1. Tanah
2. Air
3. Udara
4. Api
Itulah orang Yunani kuno yang pertama kali membicarakannya. Empedocles, Aristoteles. Mereka percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta terbuat dari komponen dasar ini. Terlihat terlalu sederhana hari ini, kan?
Setiap elemen membawa makna tersendiri. Mari kita lihat:
1. **Tanah**: Ini adalah keteguhan. Struktur. Segala sesuatu yang padat dan nyata. Menghubungkan kita dengan tanah, dengan beton. Perasaan aman ketika kita menginjak tanah yang kokoh.
2. **Air**: Selalu mengalir. Menyesuaikan dengan bentuk apa pun. Ini adalah kehidupan! Perasaan kita seperti itu - kadang tenang seperti danau, kadang bergelora seperti laut yang ganas.
3. **Udara**: Ringan, tidak mungkin dipegang. Pikiran seperti udara. Datang dan pergi. Kebebasan. Ide-ide yang beredar tanpa batas.
4. **Api**: Energi murni. Mengubah segala sesuatu yang disentuhnya. Bukan kebetulan kita berbicara tentang "hasrat membara". Api mengubah segalanya, selamanya.
Di alam, elemen-elemen ini muncul di mana-mana. Seperti ini:
- Musim: Air adalah musim semi (semuanya basah dan tumbuh ). Api adalah musim panas (panas, intens ). Tanah menjadi musim gugur (panen, buah-buahan ). Udara tampak seperti musim dingin (dingin, kosong ).
- Arah mata angin juga memiliki koneksi ini. Tanah di Utara. Api membara di Selatan. Udara berhembus di Timur. Air mengalir ke Barat.
- Lihat sekeliling. Gunung? Tanah. Sungai? Air. Angin kencang? Udara. Gunung berapi? Api murni.
Tradisi spiritual mengagumi simbol-simbol ini. Tidak sepenuhnya jelas mengapa begitu banyak budaya yang berbeda sampai pada kesimpulan yang serupa. Tapi agak masuk akal. Menyeimbangkan elemen-elemen ini di dalam diri kita? Mungkin itu adalah jalan menuju harmoni batin. Siapa yang tahu?