Di Dalam Mimpi Berani Shytoshi Kusama untuk Shiba Inu (SHIB)

Pengembang utama di balik Shiba Inu, Shytoshi Kusama yang misterius, telah mengungkapkan visinya yang berani. Dia ingin menyuntikkan utilitas nyata ke dalam koin meme yang dicintai dan mendorongnya ke dalam lima besar elit crypto.

Ambisi Liarnya Kusama

Di X, Kusama membagikan gambar AI yang aneh. Seorang pria di meja. Kekacauan kantor di sekeliling. Sesuatu yang hampir apokaliptik atau religius tentangnya.

Dia menulis di bawahnya: "Mencoba memberikan utilitas pada koin meme dan membawanya dari 15 besar ke 5 besar. Dalam waktu kurang dari 5 tahun... tanpa anggaran besar."

Kemudian, dia menjelaskan dengan jelas. Ini tentang SHIB. Token bertema anjing yang terinspirasi oleh meme yang sama seperti Dogecoin. Jika dia berhasil melakukan ini, SHIB mungkin akan menembus lima besar cryptocurrency pada tahun 2025. Terlihat berani.

SHIB pertama kali muncul pada Agustus 2020. Seseorang yang bernama Ryoshi menciptakannya sebagai token ERC-20 di Ethereum. Hanya sebuah koin lelucon yang tidak dimaksudkan untuk bisnis serius. Kemudian sesuatu yang tidak terduga terjadi. Kepopulerannya meledak. Pada Oktober 2021, ia mencapai titik tertinggi sepanjang masa sebesar $0.000086.

Akhir-akhir ini, SHIB masih menduduki peringkat di antara raksasa crypto. Kusama mengambil alih setelah Ryoshi menghilang dari proyek tersebut pada 2022.

Langkah Berani untuk Masa Depan SHIB

Kusama baru-baru ini mengemukakan sebuah ide menarik - menciptakan Pusat Strategis untuk Inovasi dan Blockchain (S.H.I.B.) di suatu tempat di Amerika. Tidak sepenuhnya jelas bagaimana ini akan bekerja, tetapi tujuannya adalah mengubah kota itu menjadi hotspot blockchain global. Pusat ini mungkin memicu aplikasi baru untuk SHIB, menjadikannya lebih menarik bagi para investor.

Peta jalan terlihat sibuk. Pembaruan ShibaSwap akan datang dengan versi 1.75 dan 2.0. Ditambah token TREAT baru ini yang cukup penting bagi ekosistem.

Proposal hub S.H.I.B. ini muncul di tengah perubahan angin politik di Amerika. Banyak yang berpikir iklim regulasi mungkin sebenarnya mendukung pertumbuhan blockchain, kurangnya regulasi, dan pusat teknologi seperti yang dibayangkan Kusama.