Hubungan saya dengan risiko dalam investasi

Saya adalah salah satu yang lebih memilih tidur nyenyak di malam hari, meskipun itu berarti kehilangan beberapa peluang emas di siang hari. Menjadi aversif terhadap risiko, seperti yang saya definisikan, bukanlah kelemahan - itu adalah pilihan yang sadar untuk lebih menghargai kekayaan saya saat ini daripada impian untuk cepat kaya.

Ketika saya berinvestasi, saya selalu berpikir: "Saya lebih memilih tumbuh perlahan daripada kehilangan segalanya dalam sekejap". Begitulah cara kerjanya - investasi konservatif mungkin tidak membuat saya menjadi jutawan dalam semalam, tetapi juga tidak akan membuat saya kehilangan segalanya dalam sekejap. Volatilitas membuat saya takut. Melihat uang saya naik dan turun seperti roller coaster? Tidak, terima kasih!

Beberapa rekan tertawa pada strategi saya yang hati-hati. "Anda kehilangan pesta!", kata mereka ketika beberapa cryptocurrency yang tidak jelas melesat 300% dalam sehari. Tapi berapa banyak dari mereka yang menangis diam-diam ketika koin yang sama jatuh 90% di minggu berikutnya?

Investasi yang saya pilih? Produk tabungan dasar, CD, obligasi yang mendapat penilaian baik, saham perusahaan mapan. Tidak ada yang menarik, saya setuju. Sementara yang lain mengejar INJ, NEAR, atau FET berharap keuntungan yang meledak, saya tetap setia pada yang dasar.

Tentu saja ada harga yang harus dibayar untuk keamanan ini - biaya peluang. Saya terpaksa tidak ikut ketika pasar melesat, mengorbankan potensi pengembalian yang lebih besar. Tapi saya bisa hidup dengan itu. Pasar tenaga kerja Amerika melambat, SOFR melonjak... ini adalah waktu yang tidak pasti. Dan di masa seperti ini, bersikap hati-hati tidak terasa bodoh.

Postur konservatif ini tidak untuk semua orang. Tetapi bagi saya, ketenangan dalam melindungi modal lebih berharga daripada adrenalin untuk menggandakannya dengan cepat. Mungkin saya tidak akan pernah kaya dengan cara ini, tetapi saya juga tidak akan mudah jatuh miskin.