Dalam kasus penipuan aset digital yang mengejutkan, seorang mahasiswa dari Zhejiang, China, dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun dan enam bulan. Mahasiswa yang lahir setelah tahun 2000 tersebut divonis bersalah karena membuat token palsu di BNB Smart Chain dan secara mendadak menghapus likuiditas, yang menyebabkan kerugian finansial yang substansial bagi para investor.
Skema Terungkap
Pelaku, seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas di Zhejiang, terlibat dengan organisasi komunitas otonom. Pada awal Mei 2022, ia meluncurkan sebuah token di BNB Smart Chain, menggunakan nama yang mirip dengan nama komunitas tersebut. Ia kemudian menambahkan likuiditas yang signifikan, terdiri dari 300.000 BSC-USD dan 630.000 token yang baru dibuat.
Penipuan yang Cepat
Kecurangan menjadi jelas ketika seorang investor menukar 50.000 BSC-USD untuk lebih dari 85.000 token baru. Namun, dalam waktu hanya 24 detik, pelaku menarik likuiditas kolam. Tindakan ini meninggalkan investor dengan hanya token senilai 21,6 BSC-USD, yang mengakibatkan kerugian finansial yang substansial.
Konsekuensi Hukum
Korban, setelah melacak sumber penipuan melalui kontak bersama, menghadapi pelaku dan meminta penggantian. Setelah ditolak, korban melaporkan kejadian tersebut kepada penegak hukum. Pelaku kemudian ditangkap di Hangzhou, Zhejiang.
Pengadilan di Provinsi Henan menemukan mahasiswa tersebut bersalah atas penipuan. Selain hukuman penjara, denda sebesar 30.000 yuan dijatuhkan.
Kasus ini menjadi pengingat yang jelas tentang risiko yang terkait dengan token yang baru diluncurkan dan pentingnya penelitian yang menyeluruh sebelum berinvestasi. Ini juga menyoroti konsekuensi hukum yang dapat dihasilkan dari aktivitas penipuan di ruang cryptocurrency.
Seiring dengan perkembangan pasar aset digital, para investor harus tetap waspada dan berhati-hati. Meskipun teknologi blockchain menawarkan peluang yang menarik, sangat penting untuk menyadari potensi penipuan dan melakukan kehati-hatian yang tepat saat mempertimbangkan investasi apa pun.
Apa pendapat Anda tentang insiden ini? Apakah Anda pernah mengalami atau mendengar tentang kasus serupa di dunia cryptocurrency? Bagikan pengalaman atau wawasan Anda di kolom komentar di bawah.
Tetap terinformasi, tetap aman, dan selamat berdagang!
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Mata Uang Kripto Penipuan Mengarah pada Hukuman Penjara untuk Mahasiswa Muda
Dalam kasus penipuan aset digital yang mengejutkan, seorang mahasiswa dari Zhejiang, China, dijatuhi hukuman penjara selama empat tahun dan enam bulan. Mahasiswa yang lahir setelah tahun 2000 tersebut divonis bersalah karena membuat token palsu di BNB Smart Chain dan secara mendadak menghapus likuiditas, yang menyebabkan kerugian finansial yang substansial bagi para investor.
Skema Terungkap
Pelaku, seorang mahasiswa tingkat akhir di sebuah universitas di Zhejiang, terlibat dengan organisasi komunitas otonom. Pada awal Mei 2022, ia meluncurkan sebuah token di BNB Smart Chain, menggunakan nama yang mirip dengan nama komunitas tersebut. Ia kemudian menambahkan likuiditas yang signifikan, terdiri dari 300.000 BSC-USD dan 630.000 token yang baru dibuat.
Penipuan yang Cepat
Kecurangan menjadi jelas ketika seorang investor menukar 50.000 BSC-USD untuk lebih dari 85.000 token baru. Namun, dalam waktu hanya 24 detik, pelaku menarik likuiditas kolam. Tindakan ini meninggalkan investor dengan hanya token senilai 21,6 BSC-USD, yang mengakibatkan kerugian finansial yang substansial.
Konsekuensi Hukum
Korban, setelah melacak sumber penipuan melalui kontak bersama, menghadapi pelaku dan meminta penggantian. Setelah ditolak, korban melaporkan kejadian tersebut kepada penegak hukum. Pelaku kemudian ditangkap di Hangzhou, Zhejiang.
Pengadilan di Provinsi Henan menemukan mahasiswa tersebut bersalah atas penipuan. Selain hukuman penjara, denda sebesar 30.000 yuan dijatuhkan.
Kasus ini menjadi pengingat yang jelas tentang risiko yang terkait dengan token yang baru diluncurkan dan pentingnya penelitian yang menyeluruh sebelum berinvestasi. Ini juga menyoroti konsekuensi hukum yang dapat dihasilkan dari aktivitas penipuan di ruang cryptocurrency.
Seiring dengan perkembangan pasar aset digital, para investor harus tetap waspada dan berhati-hati. Meskipun teknologi blockchain menawarkan peluang yang menarik, sangat penting untuk menyadari potensi penipuan dan melakukan kehati-hatian yang tepat saat mempertimbangkan investasi apa pun.
Apa pendapat Anda tentang insiden ini? Apakah Anda pernah mengalami atau mendengar tentang kasus serupa di dunia cryptocurrency? Bagikan pengalaman atau wawasan Anda di kolom komentar di bawah.
Tetap terinformasi, tetap aman, dan selamat berdagang!