#美联储货币政策 Mengulas sejarah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED), saya merasa situasi saat ini mirip dengan tahun 1970-an. Saat itu, untuk mengatasi stagflasi, The Federal Reserve (FED) juga menerapkan kebijakan pengetatan, yang mengakibatkan resesi. Kini, menghadapi inflasi tinggi, The Federal Reserve (FED) kembali menaikkan suku bunga secara signifikan, namun mungkin telah melakukan pengetatan yang berlebihan.
Dari berita terbaru, banyak pejabat telah menyadari risiko kebijakan yang terlalu ketat. Daly mendukung pemotongan suku bunga dan mengisyaratkan kemungkinan perluasan lebih lanjut; Powell juga menyatakan bahwa suku bunga saat ini "sedikit ketat", memberikan ruang untuk pemotongan suku bunga di masa depan. Ini mengingatkan saya pada titik balik tahun 1982, ketika Volcker dengan tegas memotong suku bunga, membuka babak kemakmuran ekonomi yang berlangsung selama 20 tahun.
Namun, situasi sekarang lebih kompleks. Globalisasi, gesekan perdagangan dan faktor lainnya membuat hubungan antara inflasi dan pekerjaan tidak sejelas sebelumnya. The Federal Reserve (FED) perlu mencari titik keseimbangan di tengah dilema: memangkas suku bunga terlalu cepat dapat menyebabkan inflasi melambung, tetapi mempertahankan suku bunga tinggi dapat merugikan pekerjaan.
Saya percaya, The Federal Reserve (FED) berada di titik balik kebijakan. Selanjutnya, kemungkinan besar akan memasuki siklus penurunan suku bunga yang hati-hati, tetapi ritme dan besarnya akan bergantung pada data ekonomi. Investor harus memperhatikan indikator pekerjaan dan inflasi dengan cermat, untuk bersiap menghadapi kemungkinan perubahan kebijakan. Sejarah mengajarkan kita, bahwa perubahan semacam ini sering kali melahirkan peluang investasi yang penting.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
#美联储货币政策 Mengulas sejarah kebijakan moneter The Federal Reserve (FED), saya merasa situasi saat ini mirip dengan tahun 1970-an. Saat itu, untuk mengatasi stagflasi, The Federal Reserve (FED) juga menerapkan kebijakan pengetatan, yang mengakibatkan resesi. Kini, menghadapi inflasi tinggi, The Federal Reserve (FED) kembali menaikkan suku bunga secara signifikan, namun mungkin telah melakukan pengetatan yang berlebihan.
Dari berita terbaru, banyak pejabat telah menyadari risiko kebijakan yang terlalu ketat. Daly mendukung pemotongan suku bunga dan mengisyaratkan kemungkinan perluasan lebih lanjut; Powell juga menyatakan bahwa suku bunga saat ini "sedikit ketat", memberikan ruang untuk pemotongan suku bunga di masa depan. Ini mengingatkan saya pada titik balik tahun 1982, ketika Volcker dengan tegas memotong suku bunga, membuka babak kemakmuran ekonomi yang berlangsung selama 20 tahun.
Namun, situasi sekarang lebih kompleks. Globalisasi, gesekan perdagangan dan faktor lainnya membuat hubungan antara inflasi dan pekerjaan tidak sejelas sebelumnya. The Federal Reserve (FED) perlu mencari titik keseimbangan di tengah dilema: memangkas suku bunga terlalu cepat dapat menyebabkan inflasi melambung, tetapi mempertahankan suku bunga tinggi dapat merugikan pekerjaan.
Saya percaya, The Federal Reserve (FED) berada di titik balik kebijakan. Selanjutnya, kemungkinan besar akan memasuki siklus penurunan suku bunga yang hati-hati, tetapi ritme dan besarnya akan bergantung pada data ekonomi. Investor harus memperhatikan indikator pekerjaan dan inflasi dengan cermat, untuk bersiap menghadapi kemungkinan perubahan kebijakan. Sejarah mengajarkan kita, bahwa perubahan semacam ini sering kali melahirkan peluang investasi yang penting.