Baru-baru ini, Trump melalui platform media sosial pribadinya sekali lagi menyatakan ketidakpuasan yang kuat terhadap kebijakan moneter The Federal Reserve (FED). Dalam sebuah postingan pada 15 September, ia secara tegas meminta ketua The Federal Reserve (FED) Powell untuk segera mengambil tindakan penurunan suku bunga, dan menekankan bahwa besaran penurunan suku bunga harus melebihi ekspektasi pasar.
Trump dengan tegas mengkritik kemampuan Powell dalam komentarnya, menyebutnya 'sama sekali tidak kompeten', dan menyatakan bahwa The Federal Reserve (FED) 'tidak punya pilihan lain selain menurunkan suku bunga'. Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran Trump terhadap situasi ekonomi saat ini, serta harapannya yang mendesak untuk penyesuaian kebijakan moneter.
Perlu dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya Trump secara terbuka mengkritik keputusan The Federal Reserve (FED). Pada bulan April tahun ini, ia pernah menggunakan istilah 'kalah besar' dan 'Tuan Terlambat' untuk menyerang Powell, sambil memperingatkan bahwa jika suku bunga tidak disesuaikan tepat waktu, itu bisa menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Trump terus menekan The Federal Reserve (FED), menyoroti kekhawatirannya terhadap arah ekonomi AS, serta mencerminkan ketegangan antara dunia politik dan lembaga pengambil keputusan keuangan. Praktik tekanan terbuka ini memicu diskusi tentang independensi bank sentral, sekaligus membuat pasar semakin bersemangat dalam menebak arah kebijakan moneter di masa depan.
Meskipun pernyataan Trump sangat tajam, apakah keputusan The Federal Reserve (FED) akan terpengaruh masih harus dilihat. Para peserta pasar dan ekonom sedang memantau perkembangan situasi ini dengan cermat, serta potensi dampaknya terhadap pasar keuangan dan ekonomi secara keseluruhan.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Baru-baru ini, Trump melalui platform media sosial pribadinya sekali lagi menyatakan ketidakpuasan yang kuat terhadap kebijakan moneter The Federal Reserve (FED). Dalam sebuah postingan pada 15 September, ia secara tegas meminta ketua The Federal Reserve (FED) Powell untuk segera mengambil tindakan penurunan suku bunga, dan menekankan bahwa besaran penurunan suku bunga harus melebihi ekspektasi pasar.
Trump dengan tegas mengkritik kemampuan Powell dalam komentarnya, menyebutnya 'sama sekali tidak kompeten', dan menyatakan bahwa The Federal Reserve (FED) 'tidak punya pilihan lain selain menurunkan suku bunga'. Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran Trump terhadap situasi ekonomi saat ini, serta harapannya yang mendesak untuk penyesuaian kebijakan moneter.
Perlu dicatat bahwa ini bukan pertama kalinya Trump secara terbuka mengkritik keputusan The Federal Reserve (FED). Pada bulan April tahun ini, ia pernah menggunakan istilah 'kalah besar' dan 'Tuan Terlambat' untuk menyerang Powell, sambil memperingatkan bahwa jika suku bunga tidak disesuaikan tepat waktu, itu bisa menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Trump terus menekan The Federal Reserve (FED), menyoroti kekhawatirannya terhadap arah ekonomi AS, serta mencerminkan ketegangan antara dunia politik dan lembaga pengambil keputusan keuangan. Praktik tekanan terbuka ini memicu diskusi tentang independensi bank sentral, sekaligus membuat pasar semakin bersemangat dalam menebak arah kebijakan moneter di masa depan.
Meskipun pernyataan Trump sangat tajam, apakah keputusan The Federal Reserve (FED) akan terpengaruh masih harus dilihat. Para peserta pasar dan ekonom sedang memantau perkembangan situasi ini dengan cermat, serta potensi dampaknya terhadap pasar keuangan dan ekonomi secara keseluruhan.