Data pekerjaan non-pertanian AS yang baru dirilis baru-baru ini bagaikan bom besar, mengejutkan seluruh pasar keuangan. Angka awal perubahan pekerjaan yang diumumkan untuk tahun 2025 adalah 91, jauh melebihi ekspektasi 70 dan sebelumnya 60. Data "meledak" ini tidak hanya tidak meningkatkan kepercayaan pasar, tetapi malah mengungkapkan krisis mendalam di pasar tenaga kerja AS.
Pasar kerja yang pernah dipuji oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell sebagai "sangat kuat" kini telah menjadi bahan ejekan di pasar. Mengingat pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada bulan Juni dan Juli tahun ini, Powell berkali-kali menekankan ketahanan pasar kerja dan menggunakan ini sebagai alasan untuk menunda penurunan suku bunga. Namun, kebenaran data sangat mengganggu: pertumbuhan pekerjaan yang tampaknya "kuat" beralih menjadi "panas", yang sebenarnya menyembunyikan kekhawatiran tentang diferensiasi industri dan perlambatan laju pertumbuhan upah.
Ketidakpuasan pasar terhadap kebijakan Federal Reserve semakin meningkat. Beberapa pendapat berargumen bahwa jika Federal Reserve dengan tegas menurunkan suku bunga pada bulan Juni dan Juli, mereka mungkin dapat menghindari situasi canggung di mana data ketenagakerjaan sekarang "tidak dapat dipertahankan". Saat ini, jarak yang besar antara data ketenagakerjaan dan pernyataan sebelumnya dari Federal Reserve membuat kredibilitas kebijakannya dipertanyakan secara serius.
Di satu sisi, logika kebijakan Federal Reserve terjebak dalam kontradiksi: di satu sisi menekankan "pekerjaan yang kuat", di sisi lain menghadapi data "meledak" yang mengungkapkan kenyataan lemahnya permintaan. Di sisi lain, jendela penurunan suku bunga mungkin sudah terlewat: data pekerjaan saat ini yang "terlalu tinggi" kemungkinan adalah "tanda akhir yang kuat", jika Federal Reserve menunda waktu penurunan suku bunga hingga September atau lebih lambat, mungkin akan menghadapi kesulitan penurunan suku bunga yang terpaksa, di mana bahkan penurunan 50 basis poin mungkin tidak efektif untuk merangsang ekonomi.
Serangkaian peristiwa ini memicu reaksi berantai di pasar, memberikan dampak signifikan pada pasar cryptocurrency, saham AS, dan saham A. Para pelaku pasar keuangan sedang mengawasi dengan cermat arah kebijakan Federal Reserve selanjutnya, serta dampak mendalam yang mungkin ditimbulkan oleh kebijakan ini terhadap ekonomi global.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
8 Suka
Hadiah
8
6
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
DefiOldTrickster
· 10jam yang lalu
Turunan short order sudah hancur! Ini adalah likuidasi kedelapan tahun ini.
Lihat AsliBalas0
LidoStakeAddict
· 10jam yang lalu
Data pekerjaan yang sepele, dunia kripto sudah lama menebak.
Lihat AsliBalas0
BearMarketBarber
· 10jam yang lalu
Powell tidak mau menurunkan suku bunga, sangat merugikan.
Data pekerjaan non-pertanian AS yang baru dirilis baru-baru ini bagaikan bom besar, mengejutkan seluruh pasar keuangan. Angka awal perubahan pekerjaan yang diumumkan untuk tahun 2025 adalah 91, jauh melebihi ekspektasi 70 dan sebelumnya 60. Data "meledak" ini tidak hanya tidak meningkatkan kepercayaan pasar, tetapi malah mengungkapkan krisis mendalam di pasar tenaga kerja AS.
Pasar kerja yang pernah dipuji oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell sebagai "sangat kuat" kini telah menjadi bahan ejekan di pasar. Mengingat pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve pada bulan Juni dan Juli tahun ini, Powell berkali-kali menekankan ketahanan pasar kerja dan menggunakan ini sebagai alasan untuk menunda penurunan suku bunga. Namun, kebenaran data sangat mengganggu: pertumbuhan pekerjaan yang tampaknya "kuat" beralih menjadi "panas", yang sebenarnya menyembunyikan kekhawatiran tentang diferensiasi industri dan perlambatan laju pertumbuhan upah.
Ketidakpuasan pasar terhadap kebijakan Federal Reserve semakin meningkat. Beberapa pendapat berargumen bahwa jika Federal Reserve dengan tegas menurunkan suku bunga pada bulan Juni dan Juli, mereka mungkin dapat menghindari situasi canggung di mana data ketenagakerjaan sekarang "tidak dapat dipertahankan". Saat ini, jarak yang besar antara data ketenagakerjaan dan pernyataan sebelumnya dari Federal Reserve membuat kredibilitas kebijakannya dipertanyakan secara serius.
Di satu sisi, logika kebijakan Federal Reserve terjebak dalam kontradiksi: di satu sisi menekankan "pekerjaan yang kuat", di sisi lain menghadapi data "meledak" yang mengungkapkan kenyataan lemahnya permintaan. Di sisi lain, jendela penurunan suku bunga mungkin sudah terlewat: data pekerjaan saat ini yang "terlalu tinggi" kemungkinan adalah "tanda akhir yang kuat", jika Federal Reserve menunda waktu penurunan suku bunga hingga September atau lebih lambat, mungkin akan menghadapi kesulitan penurunan suku bunga yang terpaksa, di mana bahkan penurunan 50 basis poin mungkin tidak efektif untuk merangsang ekonomi.
Serangkaian peristiwa ini memicu reaksi berantai di pasar, memberikan dampak signifikan pada pasar cryptocurrency, saham AS, dan saham A. Para pelaku pasar keuangan sedang mengawasi dengan cermat arah kebijakan Federal Reserve selanjutnya, serta dampak mendalam yang mungkin ditimbulkan oleh kebijakan ini terhadap ekonomi global.