Komisi Sekuritas dan Futures Hong Kong Menerbitkan Peta Jalan Aset Virtual, Pasar Mungkin Menghadapi Perubahan Baru

Pada 19 Februari 2025, Komisi Sekuritas dan Futures Hong Kong secara resmi merilis "Peta Jalan Aset Virtual", yang bertujuan untuk menangani berbagai tantangan dalam pengembangan pasar perdagangan aset virtual di Hong Kong.

Peta jalan yang disebut "A-S-P-I-Re" ini mengusulkan 12 langkah utama dari lima aspek: koneksi, perlindungan, produk, infrastruktur, dan hubungan, serta menetapkan arah pengembangan dan regulasi Hong Kong di bidang aset virtual dalam beberapa tahun ke depan.

Sebagai salah satu pusat keuangan global, Hong Kong telah mulai mengeksplorasi kerangka regulasi aset virtual sejak 2018. Pada tahun 2023, Otoritas Sekuritas mengikutsertakan perdagangan aset virtual dalam ruang lingkup regulasi, mengharuskan platform perdagangan untuk memperoleh lisensi dan memperkenalkan langkah-langkah perlindungan investor. Pada April 2024, beberapa dana yang diperdagangkan di bursa untuk aset virtual pertama di Asia terdaftar di Bursa Efek Hong Kong, menegaskan posisi kepemimpinan Hong Kong dalam inovasi dan regulasi aset virtual.

Namun, pasar aset virtual Hong Kong masih menghadapi beberapa tantangan:

1. Aktivitas pasar terbatas: Meskipun kapitalisasi pasar aset virtual global melonjak pada tahun 2024, ukuran pasar Hong Kong masih kecil. Hingga Desember 2024, total volume perdagangan ETF spot kripto di Hong Kong mencapai rekor tertinggi sebesar 58 juta dolar AS, tetapi masih terasa kurang dibandingkan dengan pasar global.

2. Pembatasan Akses Pasar: Investor daratan tidak dapat berpartisipasi secara sah di pasar Hong Kong, sementara pengguna dari daerah lain cenderung bertransaksi di bursa lokal atau global yang utama, mengakibatkan adanya pemisahan antara pasar Hong Kong dan pusat keuangan internasional lainnya.

3. Kategori produk yang tunggal: Perdagangan aset virtual di Hong Kong terutama terfokus pada Bitcoin, Ethereum, dan jenis mata uang utama lainnya, sementara volume perdagangan untuk mata uang lainnya cukup kecil. Pengembangan inovasi produk derivatif oleh lembaga berlisensi terbatas.

Untuk mengatasi tantangan ini, peta jalan "A-S-P-I-Re" mengusulkan lima pilar dan 12 inisiatif:

1. Akses: Menyederhanakan akses pasar, menyediakan kerangka regulasi yang jelas. Pertimbangkan untuk mendirikan sistem perizinan untuk layanan perdagangan OTC dan penyimpanan aset, yang memungkinkan struktur pasar dua tingkat di mana perdagangan dan penyimpanan terpisah.

2. Perlindungan (Safeguards): Memperkuat pengendalian kepatuhan. Meneliti kerangka regulasi untuk peluncuran token baru dan perdagangan derivatif aset virtual yang ditujukan untuk investor profesional, menetapkan persyaratan akses investor dan klasifikasi produk, serta menyesuaikan persyaratan rasio dompet panas dan dingin.

3. Produk (Products): Memperluas kategori produk dan alat investasi. Menjelajahi listing koin baru yang eksklusif untuk investor profesional, perdagangan derivatif aset virtual, dan mempertimbangkan untuk menyediakan layanan staking dan pinjaman.

4. Infrastruktur: Meningkatkan infrastruktur pengawasan. Mengimplementasikan platform pemantauan blockchain berbasis data, mendorong kerjasama lintas batas dengan otoritas pengatur global.

5. Kontak (Relationships): Meningkatkan komunikasi dan pendidikan bagi investor. Membangun mekanisme kerjasama dengan influencer keuangan, serta mendirikan jaringan komunikasi industri yang berkelanjutan dan pelatihan bakat.

Para profesional percaya bahwa jika peta jalan ini dapat dilaksanakan dengan lancar, Hong Kong diharapkan dapat menciptakan lingkungan investasi aset virtual yang lebih aktif, dengan strategi investasi yang lebih beragam serta regulasi yang lebih transparan dan aman dalam beberapa tahun ke depan. Hong Kong diharapkan dapat mengambil posisi penting dalam pengaturan aset virtual global, memimpin inovasi dan pengembangan industri.

Penting untuk dicatat bahwa peta jalan menekankan pentingnya pendidikan investor. Meskipun banyak orang di Hong Kong memahami konsep aset virtual dan cryptocurrency, jumlah yang benar-benar memahami dan terlibat secara aktif relatif sedikit. Hanya dengan meningkatkan sistem pengetahuan dan kemampuan identifikasi risiko investor, peta pengembangan aset virtual di Hong Kong dapat benar-benar berkembang pesat.

Peluncuran peta jalan ini menandakan langkah penting Hong Kong dalam bidang aset virtual. Dengan menyeimbangkan regulasi dan inovasi, Hong Kong diharapkan dapat menemukan terobosan baru dalam persaingan aset virtual global, serta lebih memperkuat posisinya sebagai pusat keuangan internasional.