Setiap grafik candlestick terdiri dari harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah. Ketika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, candlestick ditampilkan dalam warna merah. Ini menunjukkan bahwa ada tekanan jual yang tinggi selama periode waktu tersebut, mencerminkan sentimen negatif para investor.
Sebuah lilin merah panjang dapat menunjukkan tekanan jual yang kuat, tetapi juga dapat mewakili bahwa harga mendekati level support, yang dapat menyebabkan rebound atau kondisi oversold. Untuk menghindari kesalahan penilaian, disarankan untuk menggunakan RSI atau rata-rata bergerak sebagai indikator tambahan.
Dalam menentukan pembalikan tren, lilin merah memberikan referensi penting. Misalnya, serangkaian lilin merah panjang sering menunjukkan tren turun yang semakin kuat, sementara lilin merah yang lebih kecil selama pemulihan menunjukkan bahwa tekanan jual telah mereda, yang berpotensi menunjukkan peluang beli.
Menggunakan lilin merah untuk menetapkan titik stop-loss atau menangkap tren penyesuaian adalah alat yang kuat untuk perdagangan jangka pendek. Ini juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi tren turun, menghindari entri buta dan meningkatkan keamanan perdagangan.
Pemula sering kali salah memahami lilin merah sebagai sinyal jual murni, tetapi pada kenyataannya, mereka perlu dipertimbangkan bersamaan dengan tren keseluruhan dan indikator teknis lainnya untuk membuat penilaian yang rasional. Interpretasi yang wajar membantu meningkatkan efisiensi operasional.
Memahami dengan benar arti dari candle merah dapat membantu trader mengidentifikasi titik beli dan jual yang kunci, sehingga meningkatkan tingkat keberhasilan investasi mereka.
Bagikan
Konten