
Konsentrasi bursa terpusat menjadi faktor utama dalam dinamika likuiditas token AAVE. Berdasarkan data pasar tahun 2025, 14,64% kepemilikan token AAVE berada di bursa terpusat, dengan satu platform utama menguasai 11,06%. Pola konsentrasi ini sangat memengaruhi kondisi perdagangan dan kedalaman pasar.
| Jenis Bursa | Pangsa Kepemilikan AAVE | Dampak Pasar |
|---|---|---|
| Total Kepemilikan CEX | 14,64% | Kolam likuiditas terpusat |
| Pangsa Bursa Utama | 11,06% | Penemuan harga dominan |
| Distribusi CEX Lainnya | 3,58% | Likuiditas terfragmentasi |
Pola distribusi ini berdampak nyata pada eksekusi perdagangan. Kedalaman order book di bursa yang memiliki cadangan AAVE besar memungkinkan transaksi bernilai besar berlangsung dengan deviasi harga minimal. Sebaliknya, konsentrasi tersebut membuat lonjakan volume atau penarikan mendadak di bursa utama bisa memicu slippage signifikan di platform lain. Studi menunjukkan, pada transaksi besar, slippage secara konsisten mencapai 0,3% atau lebih ketika likuiditas terfragmentasi, mencerminkan biaya tambahan yang harus dibayar trader untuk mengakses modal di venue yang terbatas.
Dominasi bursa terpusat berlawanan dengan infrastruktur likuiditas yang terus berkembang. Aave V4, yang akan diluncurkan pada kuartal IV 2025, menghadirkan model hub-and-spokes untuk pengelolaan likuiditas yang lebih efisien sekaligus meningkatkan efisiensi modal. Pergeseran arsitektur ini mengatasi kendala pasar yang bergantung pada CEX dengan memperbaiki kondisi likuiditas di protokol terdesentralisasi.
Pemahaman terhadap konsentrasi CEX sangat penting bagi trader dan penyedia likuiditas. Pangsa 11,06% yang dikuasai bursa utama menawarkan peluang dan risiko; kedalaman pasar yang meningkat menguntungkan trader besar, sementara distribusi 3,58% yang terfragmentasi dapat merugikan peserta kecil yang mengincar harga eksekusi terbaik.
Konsentrasi 70,68% pada alamat top-30 AAVE menandakan dominasi pemegang jangka panjang, menciptakan dinamika pasar yang unik dan mendukung stabilitas harga. Pemegang jangka panjang umumnya memiliki volatilitas perdagangan yang rendah dan tidak mudah tergoda untuk melakukan panic selling saat pasar menurun. Kondisi ini menekan tekanan jual mendadak yang bisa mempercepat penurunan harga.
| Faktor | Dampak terhadap Stabilitas Harga |
|---|---|
| Konsentrasi pemegang jangka panjang | Mengurangi tekanan likuidasi mendadak |
| Frekuensi perdagangan rendah | Menurunkan volatilitas jangka pendek |
| Posisi whale | Mempengaruhi tren jangka menengah |
Berdasarkan prediksi harga Desember 2025, kisaran perdagangan AAVE diperkirakan US$188,31–209,31, menunjukkan ekspektasi harga yang relatif stabil di tengah fluktuasi pasar. Konsentrasi whale sebesar 0,59% mengindikasikan distribusi yang sehat, artinya pemegang utama tetap memiliki posisi yang terdiversifikasi. Selama pemilik alamat besar menjaga portofolio secara konsisten, bukan melakukan order pasar besar, likuiditas pasar menjadi lebih terprediksi dan tahan terhadap volatilitas ekstrem. Struktur ini memungkinkan AAVE lebih tahan guncangan dibanding aset yang kepemilikannya lebih tersebar, walau pemantauan aktivitas on-chain tetap penting untuk mengantisipasi perubahan sentimen pemegang.
Infrastruktur likuiditas on-chain adalah fondasi utama keuangan terdesentralisasi, menentukan efisiensi pasar dan kepercayaan pelaku. Pelepasan strategis Balancer sebesar 880.000 token AAVE dengan nilai sekitar US$170 juta merupakan suntikan modal besar ke ekosistem likuiditas DeFi. Deploy ini secara langsung meningkatkan kedalaman pasar dengan menambah pasangan perdagangan dan menekan slippage di berbagai jalur trading.
Berdasarkan data terbaru, Aave mengelola puluhan miliar dolar di lebih dari 12 jaringan, menjadikannya jaringan lending DeFi terbesar dengan total deposit triliunan. Pelepasan Balancer memperkuat infrastruktur ini lewat pool likuiditas terpusat yang mampu menyerap transaksi besar tanpa pergerakan harga drastis. Peningkatan kedalaman pasar berimbas pada efisiensi trading, sebagaimana tercermin dari volume 30 hari terakhir yang menunjukkan aktivitas tinggi.
Alokasi modal ini memperkuat stabilitas pasar DeFi melalui order book yang lebih dalam dan mekanisme penemuan harga yang lebih efisien. Dengan adanya likuiditas besar di platform seperti Balancer, pelaku pasar mendapat keuntungan berupa biaya eksekusi yang lebih rendah dan kondisi trading yang lebih baik. Kontribusi US$170 juta AAVE memperluas infrastruktur dasar protokol, menciptakan efek positif berantai di ekosistem DeFi dan mendorong partisipasi institusional berkat struktur mikro pasar yang semakin matang.
Aave adalah protokol lending DeFi terdepan dengan tata kelola solid dan volume transaksi besar. Protokol ini menawarkan peluang imbal hasil kompetitif serta telah membuktikan daya tahan jangka panjang di ekosistem kripto.
Berdasarkan tren dan pertumbuhan adopsi saat ini, AAVE diproyeksikan akan mencapai sekitar US$162–180 pada akhir 2025, didorong oleh peningkatan penggunaan protokol DeFi dan ekspansi ekosistem.
Aave adalah protokol keuangan terdesentralisasi yang memungkinkan pengguna meminjam dan meminjamkan kripto melalui smart contract tanpa perantara. Protokol ini menawarkan manajemen risiko otomatis dan flash loan inovatif untuk optimalisasi penggunaan modal.
Ya, Aave memiliki prospek masa depan yang kuat. Protokol ini menargetkan menjadi lapisan kredit utama bagi ekonomi onchain, mendukung triliunan dolar aset melalui adopsi institusional dan likuiditas terpadu lintas chain.











